Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mendorong Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka segera beroperasi, mengingat kebutuhan pengelolaan sampah Bandung Raya sangat diperlukan.
"Kami telah meninjau lokasi di Legok Nangka ini. Kelihatannya sudah matang lahannya. Artinya, sudah siap untuk dioperasikan," kata Setiawan saat meninjau TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Rabu (15/7).
"Di sisi lain bahwa saat ini pengelolaan sampah di Bandung Raya sudah sangat mendesak. Satu-satunya yang kami punya di Sarimukti. Itu sudah hampir habis masa pakainya," katanya.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sendiri berakhir beroperasi pada tahun 2025. Maka itu, TPPAS Regional Legok Nangka diharapkan dapat beroperasi pada 2023.
TPPAS Regional Legok Nangka merupakan salah satu proyek tempat pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi listrik atau Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL).
Pemanfaatan teknologi di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih modern diharapkan dapat membuat pengelolaan dan pemrosesan sampah aman dan tidak merusak lingkungan. TPPAS Regional Legok Nangka dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Setiawan meminta permasalahan yang bersifat teknis di lapangan dapat segera dituntaskan. "Oleh karena itu, saya berharap semua elemen untuk bisa melakukan operasional Legok Nangka sesegera mungkin, dan saya ingin mendorong itu semua," ujarnya.
TPPAS Regional Legok Nangka berada dua administrasi daerah, yakni Kabupaten Bandung dan Garus dengan luas 78,1 hektare. Kapasitas TPPAS Regional Legok Nangka yakni 1.853-2.131 ton/hari.
TPPAS Regional Legok Nangka akan menampung dan memroses sampah yang dikirim dari enam daerah, yakni Kota Bandung sekira 1.200-1.303 ton/hari, Kota Cimahi 150-250 ton/hari, Kabupaten Bandung 300-345 ton/hari, Kabupaten Bandung Barat 78-86 ton/hari, Kabupaten Sumedang 28-32 ton/hari, dan Kabupaten Garut 100-115 ton/hari.
"Pemerintah Pusat pun melalui Kementerian PUPR mendorong hal ini. Jadi saya berharap semua bekerja untuk lebih cepat lagi untuk mewujudkan Legok Nangka bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: DPRD Jawa Barat minta TPPAS Legok Nangka segera difungsikan
Baca juga: "Tipping Fee" TPPAS Regional Legok Nangka disepakati
Baca juga: DPRD Jabar pertanyakan pengoperasian TPPAS Legok Nangka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami telah meninjau lokasi di Legok Nangka ini. Kelihatannya sudah matang lahannya. Artinya, sudah siap untuk dioperasikan," kata Setiawan saat meninjau TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Rabu (15/7).
"Di sisi lain bahwa saat ini pengelolaan sampah di Bandung Raya sudah sangat mendesak. Satu-satunya yang kami punya di Sarimukti. Itu sudah hampir habis masa pakainya," katanya.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sendiri berakhir beroperasi pada tahun 2025. Maka itu, TPPAS Regional Legok Nangka diharapkan dapat beroperasi pada 2023.
TPPAS Regional Legok Nangka merupakan salah satu proyek tempat pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi listrik atau Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL).
Pemanfaatan teknologi di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih modern diharapkan dapat membuat pengelolaan dan pemrosesan sampah aman dan tidak merusak lingkungan. TPPAS Regional Legok Nangka dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Setiawan meminta permasalahan yang bersifat teknis di lapangan dapat segera dituntaskan. "Oleh karena itu, saya berharap semua elemen untuk bisa melakukan operasional Legok Nangka sesegera mungkin, dan saya ingin mendorong itu semua," ujarnya.
TPPAS Regional Legok Nangka berada dua administrasi daerah, yakni Kabupaten Bandung dan Garus dengan luas 78,1 hektare. Kapasitas TPPAS Regional Legok Nangka yakni 1.853-2.131 ton/hari.
TPPAS Regional Legok Nangka akan menampung dan memroses sampah yang dikirim dari enam daerah, yakni Kota Bandung sekira 1.200-1.303 ton/hari, Kota Cimahi 150-250 ton/hari, Kabupaten Bandung 300-345 ton/hari, Kabupaten Bandung Barat 78-86 ton/hari, Kabupaten Sumedang 28-32 ton/hari, dan Kabupaten Garut 100-115 ton/hari.
"Pemerintah Pusat pun melalui Kementerian PUPR mendorong hal ini. Jadi saya berharap semua bekerja untuk lebih cepat lagi untuk mewujudkan Legok Nangka bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: DPRD Jawa Barat minta TPPAS Legok Nangka segera difungsikan
Baca juga: "Tipping Fee" TPPAS Regional Legok Nangka disepakati
Baca juga: DPRD Jabar pertanyakan pengoperasian TPPAS Legok Nangka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020