Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipilih sebagai lokasi untuk perkebunan ginseng oleh calon investor asal Korea.
"Pemerintah daerah tengah menjajaki kerja sama dengan investor asal Korea, salah satunya dalam bentuk pembangunan perkebunan ginseng," kata Kepala Sub Bidang Pengembangan Ekonomi Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi di Cikarang, Rabu.
Indra mengatakan Balitbangda Kabupaten Bekasi tengah mengkaji rencana perkebunan ginseng yang akan dibangun di Kecamatan Cabangbungin itu.
"Salah satu hasil kajian kami mendapati karakteristik kontur tanah di Cabangbungin sangat cocok ditanami ginseng. Sejauh ini sudah ada pertemuan antara Bupati dengan investor asal Korea itu," ucapnya.
Menurut dia, investasi perkebunan dari tumbuhan ramuan obat-obatan berkhasiat itu akan membawa keuntungan bagi pemerintah daerah karena selain mendatangkan pendapatan asli daerah, investor Negeri Ginseng itu juga menyepakati penggunaan tenaga kerja lokal.
"Berdasarkan hasil kesepakatan dapat dipastikan tenaga kerja diutamakan dari warga sekitar sementara untuk bibitnya didatangkan langsung dari Korea, begitu pula hasil panen nanti diekspor lagi ke Korea," ungkapnya.
Indra juga mengatakan keberadaan perkebunan ginseng ini otomatis memberi pengaruh positif pada roda perekonomian warga sekitar karena area perkebunan itu bakal menjadi objek wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan luar daerah.
"Jadi manfaat keberadaan perkebunan ginseng ini akan sangat terasa," katanya.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan perkebunan ginseng itu terwujud meski berharap dapat terealisasi tahun ini mengingat prospek yang relatif menjanjikan secara ekonomi.
"Waktunya tinggal tunggu saja. Yang pasti Bupati Bekasi telah bertemu dan sepakat dengan investor asal Korea itu untuk berinvestasi perkebunan ginseng di Cabangbungin," kata Indra.
Baca juga: Kemarin, tujuh pabrik akan relokasi ke RI sampai program KPR syariah
Baca juga: Presiden instruksikan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z
Baca juga: Jawa Barat paling diminati investor asing selama lima tahun terakhir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pemerintah daerah tengah menjajaki kerja sama dengan investor asal Korea, salah satunya dalam bentuk pembangunan perkebunan ginseng," kata Kepala Sub Bidang Pengembangan Ekonomi Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi di Cikarang, Rabu.
Indra mengatakan Balitbangda Kabupaten Bekasi tengah mengkaji rencana perkebunan ginseng yang akan dibangun di Kecamatan Cabangbungin itu.
"Salah satu hasil kajian kami mendapati karakteristik kontur tanah di Cabangbungin sangat cocok ditanami ginseng. Sejauh ini sudah ada pertemuan antara Bupati dengan investor asal Korea itu," ucapnya.
Menurut dia, investasi perkebunan dari tumbuhan ramuan obat-obatan berkhasiat itu akan membawa keuntungan bagi pemerintah daerah karena selain mendatangkan pendapatan asli daerah, investor Negeri Ginseng itu juga menyepakati penggunaan tenaga kerja lokal.
"Berdasarkan hasil kesepakatan dapat dipastikan tenaga kerja diutamakan dari warga sekitar sementara untuk bibitnya didatangkan langsung dari Korea, begitu pula hasil panen nanti diekspor lagi ke Korea," ungkapnya.
Indra juga mengatakan keberadaan perkebunan ginseng ini otomatis memberi pengaruh positif pada roda perekonomian warga sekitar karena area perkebunan itu bakal menjadi objek wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan luar daerah.
"Jadi manfaat keberadaan perkebunan ginseng ini akan sangat terasa," katanya.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan perkebunan ginseng itu terwujud meski berharap dapat terealisasi tahun ini mengingat prospek yang relatif menjanjikan secara ekonomi.
"Waktunya tinggal tunggu saja. Yang pasti Bupati Bekasi telah bertemu dan sepakat dengan investor asal Korea itu untuk berinvestasi perkebunan ginseng di Cabangbungin," kata Indra.
Baca juga: Kemarin, tujuh pabrik akan relokasi ke RI sampai program KPR syariah
Baca juga: Presiden instruksikan Kepala BKPM layani kebutuhan investor dari A-Z
Baca juga: Jawa Barat paling diminati investor asing selama lima tahun terakhir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020