Jakarta (ANTARA) - Harga minyak melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pemadaman pasokan di Libya dan ekspektasi penutupan di Norwegia menjadi salah satu berita ekonomi terpopuler kemarin Sabtu (2/7/2022).
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Uni Emirat Arab (United Arab Emirates/UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan membahas tindak lanjut dari kerja sama investasi UAE di Indonesia.
Berikut berita ekonomi terpopuler selengkapnya:
1. Harga minyak melonjak, dipicu ancaman produksi turun di Libya-Norwegia
Harga minyak melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pemadaman pasokan di Libya dan ekspektasi penutupan di Norwegia melebihi ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi dapat mengurangi permintaan.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 2,60 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi menetap di 111,63 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 2,67 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi ditutup di 108,43 dolar AS per barel.
2. Kemenperin kembali gulirkan insentif potongan harga mesin industri TPT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggulirkan program insentif pemotongan pembelian harga mesin Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) guna meningkatkan daya saing dan produktivitas industri tersebut.
3. Presiden Jokowi bahas tindak lanjut kerja sama investasi UAE
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Uni Emirat Arab (United Arab Emirates/UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan membahas tindak lanjut dari kerja sama investasi UAE di Indonesia.
Hal itu menjadi salah satu pokok diskusi ketika kedua pemimpin negara bertemu di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, UAE, Jumat (1/7) waktu setempat, demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan persnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, harga minyak melonjak hingga tindak lanjut investasi UAE