Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus menggenjot para petani padi untuk melakukan percepatan tanam, agar bisa membantu ketahanan pangan nasional.
"Yang biasanya hanya dua kali tanam, kita genjot menjadi tiga kali," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Effendi di Cirebon, Senin.
Ali menuturkan untuk penambahan lahan tanam di Kabupaten Cirebon saat ini sudah tidak memungkinkan lagi, karena lahan persawahan juga sudah banyak yang beralih fungsi.
Untuk itu saat ini yang bisa dikerjakan yaitu dengan percepatan tanam, di mana ketika petani baru panen, langsung dilakukan pembajakan sawah.
Dia menjelaskan untuk persawahan khususnya tanaman padi di Kabupaten Cirebon terdapat 42 ribu hektare dan itu merupakan lahan abadi.
"Sehingga dalam satu tahun musim tanam, bisa mencapai 84 ribu hektare," ujarnya.
Akan tetapi dengan adanya percepatan tanam yang dilakukan diharapkan bisa menambah 5 ribu sampai 7 ribu hektare, sehingga bisa menambah stok pangan di Kabupaten Cirebon.
"Dengan adanya percepatan tanam ini kita bisa menambah 5 ribu sampai 7 ribu hektare, sehingga dalam satu tahun bisa mencapai 90 ribu hektare lahan pertanian," tuturnya.
Ali mengakui dengan adanya Waduk Jatigede juga bisa membantu percepatan tanam, sehingga yang biasanya hanya bisa ditanam satu kali, bisa menjadi dua kali.
Begitu juga yang bisanya ditanam dua kali bisa menjadi tiga kali dan ini tentu menambah pasokan beras dari para petani.
"Kita juga menugaskan para penyuluh pertanian agar terus memberikan edukasi kepada para petani, agar bisa secepat mungkin dilakukan percepatan tanam," katanya.
Baca juga: Pemkab Karawang dukung ketahanan pangan melalui percepatan tanam padi
Baca juga: Dinas Pertanian Karawang minta petani laksanakan percepatan tanam
Baca juga: Akademisi anjurkan petani tanam padi yang hemat air jelang kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Yang biasanya hanya dua kali tanam, kita genjot menjadi tiga kali," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Effendi di Cirebon, Senin.
Ali menuturkan untuk penambahan lahan tanam di Kabupaten Cirebon saat ini sudah tidak memungkinkan lagi, karena lahan persawahan juga sudah banyak yang beralih fungsi.
Untuk itu saat ini yang bisa dikerjakan yaitu dengan percepatan tanam, di mana ketika petani baru panen, langsung dilakukan pembajakan sawah.
Dia menjelaskan untuk persawahan khususnya tanaman padi di Kabupaten Cirebon terdapat 42 ribu hektare dan itu merupakan lahan abadi.
"Sehingga dalam satu tahun musim tanam, bisa mencapai 84 ribu hektare," ujarnya.
Akan tetapi dengan adanya percepatan tanam yang dilakukan diharapkan bisa menambah 5 ribu sampai 7 ribu hektare, sehingga bisa menambah stok pangan di Kabupaten Cirebon.
"Dengan adanya percepatan tanam ini kita bisa menambah 5 ribu sampai 7 ribu hektare, sehingga dalam satu tahun bisa mencapai 90 ribu hektare lahan pertanian," tuturnya.
Ali mengakui dengan adanya Waduk Jatigede juga bisa membantu percepatan tanam, sehingga yang biasanya hanya bisa ditanam satu kali, bisa menjadi dua kali.
Begitu juga yang bisanya ditanam dua kali bisa menjadi tiga kali dan ini tentu menambah pasokan beras dari para petani.
"Kita juga menugaskan para penyuluh pertanian agar terus memberikan edukasi kepada para petani, agar bisa secepat mungkin dilakukan percepatan tanam," katanya.
Baca juga: Pemkab Karawang dukung ketahanan pangan melalui percepatan tanam padi
Baca juga: Dinas Pertanian Karawang minta petani laksanakan percepatan tanam
Baca juga: Akademisi anjurkan petani tanam padi yang hemat air jelang kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020