Puluhan tenaga medis di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, menjalani isolasi mandiri dan perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit, sebagai upaya antisipasi terpaparnya tenaga medis yang sempat berinteraksi dengan pasien 01 COVID-19 beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Pusat dan Informasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal pada wartawan, Rabu, mengatakan sesuai dengan penelusuran yang dilakukan tim Satgas COVID-19 Cianjur, ditemukan sejumlah tenaga medis yang berinteraksi langsung dengan pasien tersebut mulai dari puskesmas hingga di dua rumah sakit di Cianjur.
"Penelusuran awal ditemukan 29 orang yang berinteraksi langsung dengan pasien 01 yang terdiri dari anggota keluarga dan tim medis Puskesmas Cijati sehingga tim mengharuskan mereka melakukan isolasi rumah dan rapid tes meskipun hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Polres Cianjur buka dapur umum untuk petugas medis dan warga
Setelah penelusuran kembali dilakukan, tim menemukan 54 orang beresiko tinggi dan sempat melakukan kontak dengan pasien 01 yang sempat mendapat pelayanan saat proses persalinan di RSUD Cianjur dan selama menjalani perawatan di RSUD Cimacan.
Ia menjelaskan dari 54 orang tenaga medis tersebut, 45 orang di antaranya merupakan tenaga medis di RSUD Cianjur, yang sudah dilakukan isolasi mandiri dan isolasi di rumah sakit. Sedangkan 9 orang lainnya merupakan tim medis di RSUD Cimacan yang menjalani isolasi rumah.
"Untuk tim medis yang menjalani isolasi di rumah sakit hanya beberapa orang. Sebagian besar menjalani isolasi ruamh termasuk tim medis puskesmas. Sebagian besar sudah di Rapid tes dan diambil sapel dahak untuk dilakukan Swab tes," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI beri bantuan APD untuk tenaga medis Cianjur
Sebagian besar hasil Rapid menunjukan negativ, namun untuk memastikan mereka sehat dan tidak terpapar harus menunggu hasil swab test yang baru keluar setelah 14 hari. Sehingga untuk saat ini, mereka yang masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap menjalani isolasi sampai tuntas.
"Harapan kami hasil swab test sama-sama negatif, sehingga pencegahan tetap dilakukan dengan mengisolasi ke 83 orang tersebut di bawah pengawasan Satgas COVID-19 Cianjur," katanya.
Hingga saat ini, pasien positif corona di Cianjur masih satu orang, sedangkan ODP dan PDP di wilayah tersebut terus bertambah. Per hari ini, tercatat 36 PDP yang 6 diantaranya meninggal dunia, sedangkan untuk ODP berjumlah 596 orang.
Baca juga: PMI berikan bantuan APD untuk tim medis RSUD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Juru Bicara Pusat dan Informasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal pada wartawan, Rabu, mengatakan sesuai dengan penelusuran yang dilakukan tim Satgas COVID-19 Cianjur, ditemukan sejumlah tenaga medis yang berinteraksi langsung dengan pasien tersebut mulai dari puskesmas hingga di dua rumah sakit di Cianjur.
"Penelusuran awal ditemukan 29 orang yang berinteraksi langsung dengan pasien 01 yang terdiri dari anggota keluarga dan tim medis Puskesmas Cijati sehingga tim mengharuskan mereka melakukan isolasi rumah dan rapid tes meskipun hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Polres Cianjur buka dapur umum untuk petugas medis dan warga
Setelah penelusuran kembali dilakukan, tim menemukan 54 orang beresiko tinggi dan sempat melakukan kontak dengan pasien 01 yang sempat mendapat pelayanan saat proses persalinan di RSUD Cianjur dan selama menjalani perawatan di RSUD Cimacan.
Ia menjelaskan dari 54 orang tenaga medis tersebut, 45 orang di antaranya merupakan tenaga medis di RSUD Cianjur, yang sudah dilakukan isolasi mandiri dan isolasi di rumah sakit. Sedangkan 9 orang lainnya merupakan tim medis di RSUD Cimacan yang menjalani isolasi rumah.
"Untuk tim medis yang menjalani isolasi di rumah sakit hanya beberapa orang. Sebagian besar menjalani isolasi ruamh termasuk tim medis puskesmas. Sebagian besar sudah di Rapid tes dan diambil sapel dahak untuk dilakukan Swab tes," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI beri bantuan APD untuk tenaga medis Cianjur
Sebagian besar hasil Rapid menunjukan negativ, namun untuk memastikan mereka sehat dan tidak terpapar harus menunggu hasil swab test yang baru keluar setelah 14 hari. Sehingga untuk saat ini, mereka yang masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap menjalani isolasi sampai tuntas.
"Harapan kami hasil swab test sama-sama negatif, sehingga pencegahan tetap dilakukan dengan mengisolasi ke 83 orang tersebut di bawah pengawasan Satgas COVID-19 Cianjur," katanya.
Hingga saat ini, pasien positif corona di Cianjur masih satu orang, sedangkan ODP dan PDP di wilayah tersebut terus bertambah. Per hari ini, tercatat 36 PDP yang 6 diantaranya meninggal dunia, sedangkan untuk ODP berjumlah 596 orang.
Baca juga: PMI berikan bantuan APD untuk tim medis RSUD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020