Petugas gabungan dalam pencarian hari keenam menerjunkan anjing pelacak untuk membantu proses pencarian seorang warga yang menjadi korban tertimbun tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu.

Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengatakan jajarannya sudah menerjunkan personel dari Brimob termasuk anjing pelacak yang telah terlatih dalam proses pencarian korban bencana tanah longsor.

"Itu (anjing pelacak) untuk mempercepat proses pencarian korban," katanya.

Ia menuturkan, kepolisian bersama tim gabungan lainnya dari TNI, Basarnas, BPBD dan sukarelawan telah berupaya mencari korban dengan menggunakan peralatan manual di lokasi longsoran tanah.

Proses pencarian yang dilakukan, kata dia, difokuskan pada lokasi yang diduga atau berdasarkan keterangan saksi melihat keberadaan korban Didi (63) di sekitar lokasi longsor.

"Titik yang dicari tempat diduga korban di aliran air, kita sisir tempat itu," katanya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jawa Barat Deden Ridwansah menyatakan, jajarannya terus disiagakan di lokasi longsor untuk mencari korban yang tertimbun longsor.

"Kita siagakan tim di sana berikut peralatan untuk mencari korban," katanya.

Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Jumat (28/2) menyebabkan jalan dan jembatan tertutup longsor.

Peristiwa itu tidak merusak pemukiman warga, hanya saja seorang warga yang diduga berada di persawahan terbawa longsoran tanah.*

Baca juga: BPBD: Pergerakan tanah di Cisayong Tasikmalaya masih terus terjadi

Baca juga: Pencarian korban longsor Cisayong di Tasikmalaya belum berhasil hingga hari ke-5


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020