Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi pasar murah bawang putih di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin dan sebanyak delapan ton bawang putih disiapkan dalam operasi pasar murah tersebut.

"OP (operasi pasar) murah bawang putih ini dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam mengintervensi harga bawang putih di tingkat konsumen yang saat ini masih tinggi, yakni kisaran antara Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilo," kata Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Jawa Barat M. Arifin Soedjayana disela-sela kegiatan tersebut.

Dia mengatakan pelaksanaan operasi pasar murah bawang putih ini digelar oleh pihaknya dan Satuan Tugas Pangan Jawa Barat, Satgas Pangan Kota Bandung serta melibatkan salah satu importir bawang putih di Jawa Barat.

Dengan adanya kegiatan tersebut, kata dia, maka mampu mengintervensi dan mengendalikan harga bawang putih di pasaran dan konsumen dapat mendapatkan bawang putih dengan harga yang murah.

"Padahal stok bawang putih saat ini banyak dan mencukupi hingga awal atau pertengahan Maret 2020," ujar Arifin.

Menurut dia, dalam operasi pasar murah tersebut harga bawang putih dijual sebesar Rp28.000/kilogram.

Operasi pasar bawang putih ini direspon positif oleh warga hingga pedagang di Pasar Kosambi hal tersebut bisa dilihat dari antusias warga yang membeli sejaka pukul 07.00 WIB.

Bahkan, hingga batas waktu operasi pasar selesai pada pukul 8.30 WIB operasi pasar ini masih diserbu calon pembeli.

Selain menggelar operasi pasar di Pasar Kosambi, kegiatan serupa pun akan dilakukan di beberapa pasar tradisional lainnya di Kota Bandung.

"Sebenarnya operasi pasar ini hanya untuk pedagang tapi animo konsumen rumah tangga cukup tinggi, akhirnya kami juga mempersilakan. Ini juga biar jadi syok terapi buat pedagang yang punya stok bawang putih agar segera menjual dengan harga Rp32 ribu sesuai acuan pemerintah," kata dia.

Mudah-mudahan dengan yang dilakukan hari ini, jika masih kurang maka saya akan minta pak Roy (importir bawang putih) agar ditambah lagi untuk di tempat-tempat lain,” ujar Arifin.

Dia menambahkan mahalnya harga bawang putih ini terkait munculnya wabah virus Corona di Cina dan hal itu didasari karena 90 persen kebutuhan bawang putih Indonesia yang diimpor dari China.

Baca juga: Disperindag Jabar imbau distributor tidak timbun bawang putih

Baca juga: Disperindag Jabar siap tindaklanjuti perintah gubernur terkait bawang putih

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020