Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang musim penghujan 18 bencana alam terjadi di sejumlah wilyah seperti banjir, longsor dan puting beliung, sehingga ribuan relawan disiagakan di setiap desa.

"Sebagian besar wilayah Cianjur berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, gempa, puting beliung dan tsunami, sehingga kami terus mengimbau warga untuk waspada," kata Sekertaris BPBD Cianjur, Irfan Supyan di Cianjur Jumat.

Ia menjelaskan, sejak awal musim penghujan hingga saat ini, sepanjang November hingga Desember 2019, tercatat 10 peristiwa bencana alam yang terjadi seperti longsor, banjir dan pergerakan tanah serta 8 kejadian puting beliung.

"Puting beliung dan banjir melanda sejumlah wilayah di perkotaan, sedangkan longsor dan pergerakan tanah dilaporkan terjadi di wilayah Selatan Cianjur," ujarnya.

Wilayah Selatan yang kerap terjadi bencana alam ketika musim penghujan tiba seperti Kecamatan Campaka, Pagelaran, Sukanagara, Cidaun dan Agrabinta, sedangkan wilayah kota seperti Kecamatan Cianjur, Karang Tengah dan Cugenang.

"Untuk wilayah Utara termasuk wilayah rawan longsor dan pergerakan tanah seperti Kecamat Cipanas, Pacet dan Sukaresmi. Sehingga kami kerap mengimbau warga untuk waspada dan siaga bencana," jelasnya.

Sedangkan untuk menghadapi puncak musim penghujan, pihaknya telah menyiagakan ribuan relawan siaga bencana yang sudah dibentuk sejak beberapa waktu lalu dan dibekali standar penanganan bencana di masing-masing desa.

"Kami siagakan seluruh relawan di tiap desa, untuk memantau dan mengimbau warga segera mengungsi saat melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana. Relawan dan petugas BPBD siaga 24 jam," tambahnya.

Baca juga: Cianjur tetapkan status siaga bencana

Baca juga: Warga Kebon Manggu Cianjur perbaiki rumah rusak akibat puting beliung
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019