Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga bencana banjir longsor hingga Mei 2020 serta mengoptimalkan fungsi sebanyak 1.800 relawan tangguh bencana se- Cianjur.
"Status siaga bencana banjir longsor sudah ditetapkan dan mulai berlaku sejak November hingga Mei. Surat usulan penetapannya dilakukan setelah adanya pertemuan setiap daerah di Jabar," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur Rabu.
Seluruh wilayah di Jawa Barat, ungkap dia, menyetujui segera ditetapkannya status siaga banjir dan longsor karena sejak beberapa pekan terakhir intensitas hujan mulai tinggi dan tercatat sejumlah laporan terjadinya bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Cianjur.
"Sekarang sudah ada penetapannya dan ditandatangani kepala daerah. Sehingga BPBD akan melakukan komunikasi dengan instansi terkait untuk mewaspadai dampak bencana di musim hujan," katanya.
Kordinasi tersebut salah satunya mengimbau warga di wilayah rawan bencana, terutama penduduk yang tinggal di kawasan tebing dan perbukitan untuk ekstra waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam.
Pihaknya juga mengimbau pemerintah desa untuk memfungsikan kembali pos kamling dengan pentungan sebagai penanda untuk memperingatkan warga jika terjadi bencana.
Pemkab Cianjur juga akan mengoptimalkan peran Relawan Tangguh Bencana yang dikukuhkan beberapa waktu lalu sebanyak lima orang setiap desa, untuk siaga dan mensosialisasikan terkait kebencanaan dan menyelamatkan nyawa saat terjadi bencana.
"Harapan kami, peran relawan di masing-masing desa dapat maksimal, sehingga ketika terjadi bencana dampaknya dapat diminimalisir dan tidak sampai terjadi korban jiwa," katanya.
Baca juga: Cianjur akan kenakan pajak bisnis rumah sewa berbasis aplikasi digital
Baca juga: DPRD dorong terbentuknya DOB Cianjur Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Status siaga bencana banjir longsor sudah ditetapkan dan mulai berlaku sejak November hingga Mei. Surat usulan penetapannya dilakukan setelah adanya pertemuan setiap daerah di Jabar," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur Rabu.
Seluruh wilayah di Jawa Barat, ungkap dia, menyetujui segera ditetapkannya status siaga banjir dan longsor karena sejak beberapa pekan terakhir intensitas hujan mulai tinggi dan tercatat sejumlah laporan terjadinya bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Cianjur.
"Sekarang sudah ada penetapannya dan ditandatangani kepala daerah. Sehingga BPBD akan melakukan komunikasi dengan instansi terkait untuk mewaspadai dampak bencana di musim hujan," katanya.
Kordinasi tersebut salah satunya mengimbau warga di wilayah rawan bencana, terutama penduduk yang tinggal di kawasan tebing dan perbukitan untuk ekstra waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam.
Pihaknya juga mengimbau pemerintah desa untuk memfungsikan kembali pos kamling dengan pentungan sebagai penanda untuk memperingatkan warga jika terjadi bencana.
Pemkab Cianjur juga akan mengoptimalkan peran Relawan Tangguh Bencana yang dikukuhkan beberapa waktu lalu sebanyak lima orang setiap desa, untuk siaga dan mensosialisasikan terkait kebencanaan dan menyelamatkan nyawa saat terjadi bencana.
"Harapan kami, peran relawan di masing-masing desa dapat maksimal, sehingga ketika terjadi bencana dampaknya dapat diminimalisir dan tidak sampai terjadi korban jiwa," katanya.
Baca juga: Cianjur akan kenakan pajak bisnis rumah sewa berbasis aplikasi digital
Baca juga: DPRD dorong terbentuknya DOB Cianjur Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019