Presiden Jokowi menerima sejumlah pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) membahas upaya perkembangan industri garmen, salah satunya dengan peningkatan ekspor.
"Yang pertama bagaimana kita bisa menaikkan, baik nilai maupun kuantitas ekspor kita," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pertemuannya di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis.
Presiden juga menanyakan kesiapan investasi di industri tekstil. Pemerintah juga menyiapkan kawasan "apparel park" yang akan menjadi tempat bagi industri tekstil Tanah Air.
"Sebuah kawasan dari mulai bahan baku sampai nantinya industrinya berada di satu tempat," ujar Jokowi.
Pemerintah juga ingin menindaklanjuti masuknya produk-produk tekstil maupun garmen ke kawasan berikat.
"Dimana ternyata di situ banyak masuk barang-barang yang diproduksi oleh industri tekstil kita yang menjadi pesaing berat pada saat dijual di pasar," ujar Presiden.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu yakni Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Sementara itu, perwakilan dari industri tekstil yang bertemu Presiden yakni Ketua Umum API Ade Sudrajat, Direktur Utama PT Sritex Iwan Lukminto, Wakil Direktur PT Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama PT Rayon Utama Mandiri Purnomo, Wakil Direktur PT Busana Apparel Marisa Manimanen, Direktur Utama PT Mulai Kniting Hanan Supangkat, Direktur Utama PT Jaya Perkasa Garment Bintoro Dibyoseputro, dan Direktur Utama PT Adikencana Mahkotabuana Joy Citradewi.
Selain itu Ketua Umum APSyFI atau Presiden Direktur PT Asia Pacific Fiber Ravi Shankar, Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta, Direktur PT Polyfun Canggih Sinatra Arti Ardi, Presiden Direktur Indorama Grup S.P Lohia, dan Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba juga turut dalam pertemuan itu.
Menurut Presiden, acara itu adalah tindak lanjut dari pertemuan pada September lalu.
"Kita harapkan dengan kabinet yang baru ini bisa kita sambungkan lagi apa yang telah kita bicarakan," ujar Presiden.
Baca juga: 188 perusahaan TPT di Jawa Barat bangkrut dan relokasi
Baca juga: Ini langkah Bank Mandiri merevitalisasi industri tekstil di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Yang pertama bagaimana kita bisa menaikkan, baik nilai maupun kuantitas ekspor kita," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pertemuannya di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis.
Presiden juga menanyakan kesiapan investasi di industri tekstil. Pemerintah juga menyiapkan kawasan "apparel park" yang akan menjadi tempat bagi industri tekstil Tanah Air.
"Sebuah kawasan dari mulai bahan baku sampai nantinya industrinya berada di satu tempat," ujar Jokowi.
Pemerintah juga ingin menindaklanjuti masuknya produk-produk tekstil maupun garmen ke kawasan berikat.
"Dimana ternyata di situ banyak masuk barang-barang yang diproduksi oleh industri tekstil kita yang menjadi pesaing berat pada saat dijual di pasar," ujar Presiden.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu yakni Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Sementara itu, perwakilan dari industri tekstil yang bertemu Presiden yakni Ketua Umum API Ade Sudrajat, Direktur Utama PT Sritex Iwan Lukminto, Wakil Direktur PT Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama PT Rayon Utama Mandiri Purnomo, Wakil Direktur PT Busana Apparel Marisa Manimanen, Direktur Utama PT Mulai Kniting Hanan Supangkat, Direktur Utama PT Jaya Perkasa Garment Bintoro Dibyoseputro, dan Direktur Utama PT Adikencana Mahkotabuana Joy Citradewi.
Selain itu Ketua Umum APSyFI atau Presiden Direktur PT Asia Pacific Fiber Ravi Shankar, Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta, Direktur PT Polyfun Canggih Sinatra Arti Ardi, Presiden Direktur Indorama Grup S.P Lohia, dan Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba juga turut dalam pertemuan itu.
Menurut Presiden, acara itu adalah tindak lanjut dari pertemuan pada September lalu.
"Kita harapkan dengan kabinet yang baru ini bisa kita sambungkan lagi apa yang telah kita bicarakan," ujar Presiden.
Baca juga: 188 perusahaan TPT di Jawa Barat bangkrut dan relokasi
Baca juga: Ini langkah Bank Mandiri merevitalisasi industri tekstil di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019