Ratusan pelajar Sekolah Dasar Negeri Malangsari II, Desa Malangsari, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terpaksa belajar di halaman rumah warga setempat yang beratapkan terpal karena gedung sekolah rusak.
Kepala SD Negeri Malangsari II Taswani, Kamis, d Karawang imengatakan pihaknya terpaksa membuat ruang kelas darurat di halaman rumah warga dengan beratapkan terpal karena ruang kelas di sekolah rusak dan dalam proses renovasi.
"Ada 102 pelajar yang sekolah di halaman rumah warga setempat," katanya.
Ia mengatakan, para pelajar di sekolah yang dipimpinnya itu tidak belajar di ruang kelas sekolah, karena saat ini kondisi ruang kelas mereka tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Ruang kelasnya ada yang sedang direhab. Selain itu, ada juga tiga ruang rusak yang rusak, atapnya roboh," katanya.
Ia mengatakan, ruang kelas yang rusak itu merupakan hasil kegiatan renovasi dua tahun lalu melalui dana Corporate Social Responsibily dari Bank Jabar Banten senilai Rp 203 juta, tapi saat ini kondisinya sudah rusak dan atapnya ambruk.
Untuk ruang kelas lainnya yang kini direnovasi menggunakan anggaran bantuan pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), demikian Taswani.
Baca juga: Tim Lab PJT: Sungai Cilamaya Karawang tercemar berat
Baca juga: Gerindra Karawang belum tentukan langkah politik hadapi pilkada 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala SD Negeri Malangsari II Taswani, Kamis, d Karawang imengatakan pihaknya terpaksa membuat ruang kelas darurat di halaman rumah warga dengan beratapkan terpal karena ruang kelas di sekolah rusak dan dalam proses renovasi.
"Ada 102 pelajar yang sekolah di halaman rumah warga setempat," katanya.
Ia mengatakan, para pelajar di sekolah yang dipimpinnya itu tidak belajar di ruang kelas sekolah, karena saat ini kondisi ruang kelas mereka tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Ruang kelasnya ada yang sedang direhab. Selain itu, ada juga tiga ruang rusak yang rusak, atapnya roboh," katanya.
Ia mengatakan, ruang kelas yang rusak itu merupakan hasil kegiatan renovasi dua tahun lalu melalui dana Corporate Social Responsibily dari Bank Jabar Banten senilai Rp 203 juta, tapi saat ini kondisinya sudah rusak dan atapnya ambruk.
Untuk ruang kelas lainnya yang kini direnovasi menggunakan anggaran bantuan pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), demikian Taswani.
Baca juga: Tim Lab PJT: Sungai Cilamaya Karawang tercemar berat
Baca juga: Gerindra Karawang belum tentukan langkah politik hadapi pilkada 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019