Cianjur (ANTARA) - Warga di sejumlah wilayah di Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan mahalnya harga gas elipiji 3 kilogram di tingkat pengecer yang mencapai Rp25.000 pertabung meskipun letak panggakalan dan agen yang berdekatan.
Meskipun harga eceran tertinggi (HET) di tingkat agen dan panggkalan tidak mengalami kenaikan masih di angka Rp16.000 pertabung, namun harga di tingkat eceran melambung tinggi.
"Sebelum bulan puasa harga gas 3 kilogram di warung sudah Rp22.000 pertabung, saat ini harganya meroket Rp25.000 pertabung," kata Dewi (43) ibu rumah tangga warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Cianjur, pada wartawan Rabu.
Ia menuturkan harga gas berseubsidi dari pemerintah itu, mulai merangkak naik beberapa hari sebelum memasukin bulam ramadhan dan di hari kesepuluh bulan ramadhan harga masih Rp25.000 pertabung.
"Kalau harapan kami harga kembali normal berkisar antara Rp18.000 sampai Rp20.000 pertabung karena jarak kampung kami tidak jauh dari kota atau pangkalan terdekat," kata.
Hal senada diungkapkan Wawan (42) pedagang bakso tahu di wilayah kota Cianjur, kenaikan harga gas 3 kilogram sangat merugikan pedagang kecil seperti dirinya.
"Kalo terus-terusan seperti ini sebagai pedagang kecil, saya bisa bangkrut karena harga gas bersubsidi mahal sekali. Harus ada tindakan tegas pemerintah daerah dan intasnsi terkait lainnya untuk menekan harga," kata Wawan.
Sementara Sham (36) pemilik pangkalan gas 3 kilogram di Kecamatan Cianjur, mengatakan sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku HET untuk Cianjur sebesar Rp16.000 pertabung untuk kecamatan lain ditambah Rp500.
"Kita menjual ke tingkat pengecer artau warungan sesuai HET. Kalau tinggkat pengecer tidak terpaut HEt, sehingga dapat menjual seenaknya meskipun dari kami harga sesuai HET," katanya.
Sedangkan terkait penambahan pasokan gas 3 kilogram dari SBPE ke agen dan pangkalan selama bulan ramadhan kali ini, semua pangkalan mendapatkan agar tidak terjadi kelangkaan seiring tingginya pemakaian hingga Lebaran.
"Kami mendapat penambahan sekitar 10 persen dari pasokan normal dengan catatan sepanjang sepuluh hari terakhir kami mendapat pasokan hingga 2240 tabung," katanya.
Baca juga: Elpiji sebesar 45 metrik ton disiagakan Pertamina Sukabumi
Baca juga: Kabupaten Garut dapat tambahan pasokan gas bersubsidi