Bandung (ANTARA) - Korban penganiayaan yang dilakukan Bahar bin Smith, Cahya Abdul Jabar menceritakan penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa Habib Bahar bin Smith kepada dirinya dipersidangan yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis.
Selain disuruh berduel oleh Bahar dengan rekannya sesama korban, Muhammad Khoerul Aumam Al Muzaki, Cahya juga ditantang duel oleh Habib Bahar.
Penganiayaan itu berlangsung di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin milik Bahar di Bogor.
Saat itu, Cahya dijemput oleh anak buah Bahar, Habin Basith Iskandar dan Habib Agil Yahya yang juga terdakwa.
Cahya dijemput lantaran aksinya yang mengaku sebagai Habib Bahar di Bali. Jaksa juga sempat menunjukan foto Cahya yang berpenampilan menyerupai Bahar saat persidangan.
Setelah sampai di pondok pesantren, Cahya diinterogasi di sebuah aula kecil oleh Bahar. Cahya ditanya perihal peristiwa di Bali yang dilakukan olehnya dan Zaki. Setelah interogasi itu, dia dibawa ke halaman belakang ponpes.
"Dari situ, saya di ajak ke lapangan sama Habib Bahar, diajak duel sama beliau. Saya nggak mau, akhirnya terjadi peristiwa penganiayaan itu," kata dia.
Cahya mengaku tak mau berduel dengan Bahar dan ia mengaku hanya Bahar yang mengajaknya berduel.
Pada saat itu ia menyebutkan Zaki belum datang ke ponpes tersebut.
Lantaran tak mau diajak berduel, Bahar lantas mulai melakukan penganiayaan. Cahya mengaku dipukul menggunakan dengkul kaki kanan Bahar ke arah wajah.
"Dipukul dengan dengkul tiga kali ke bagian hidung saya. Lalu rambut dijambak," kata Cahya.
"Habib Bahar atau kamu bilang apa saat itu?," tanya Hakim Ketua, Edison.
"Nggak bilang apa-apa (Habib Bahar). Kalau saya cuma minta maaf saja, Habib Bahar terdiam," katanya.
Setelah aksi pemukulan yang dilakukan Bahar di lapangan, Cahya kemudian dibawa kembali ke dalam. Bahar kembali menginterogasi peristiwa di Bali. Saat di dalam, Zaki kemudian datang.
"Zaki diapakan?," tanya hakim.
"Ditanya peristiwa Bali," kata Cahya.
Setelah itu, Bahar memerintahkan Zaki untuk naik ke lantai atas. Cahya mengaku tak tahu apa yang terjadi kepada Zaki.
"Zaki lalu turun lagi," kata Cahya.
"Apa yang kamu lihat?," tanya hakim.
"Wajahnya berdarah-darah," kata Cahya.
Setelah itu Cahya dan Zaki diajak ke lagi ke belakang ponpes untuk saling berkelahi.
"Di belakang kita diadu," kata Cahya.
"Siapa yang suruh?," tanya hakim.
"Habib Bahar," jawab Cahya.
Zaki dan Cahya lantas berkelahi satu sama lain. Jaksa menampilkan video keduanya saling berkelahi setelah diperintahkan oleh Bahar.
Hakim menanyakan kepada Cahya kenapa dirinya menuruti perintah Bahar sementara keduanya merupakan sesama rekan. Cahya mengaku diancam oleh Bahar apabila tidak mau, Bahar yang akan melakukan perkelahian terhadap kedua korban.
"Di situ diancam oleh Habib Bahar kalau tidak berkelahi kita yang berkelahi (Bahar dan para korban)," kata Cahya.
Sementara itu sebelumnya Jaksa telah menghadirkan Zaki untuk memberikan kesaksiannya. Namun sidang tersebut tertutup karena yang bersangkutan merupakan korban di bawah umur.
Baca juga: Jaksa minta hakim tolak eksepsi Bahar Smith