Bandung (ANTARA) - PT Len Industri bersama jajaran manajemen Len Incorporated menanam 15.000 bibit pohon kopi Gambung di Desa Mekasari Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Wakil Bupati Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan dan Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri Priadi Ekatama Sahari, secara simbolis melakukan penanaman 15.000 bibit Pohon Kopi Gambung tersebut
"Kegiatan seperti ini diyakini akan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mengenalkan, mengembangkan dan melestarikan produk hasil bumi daerah Mekarsari, khususnya kopi Gambung," kata Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri, Priadi Ekatama Sahari.
Dia mengatakan kegiatan-kegiatan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) diprogramkan dengan tujuan dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat maupun lingkungan hidup setempat.
Dia berharap Desa Mekarsari bisa menjadi Desa Binaan PT Len Industri sebagai salah satu pelaksanaan Program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Desa ini dinilai memiliki potensi yang dapat lebih dikembangkan lagi.
Sementara itu, Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Mekarsari, Nana Wiharna mengatakan kurang lebih 380 kepala keluarga di sana bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani kopi dan teh.
"Di sini termasuk lahan hutan lindung Perhutani, di mana Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dan LMDH setempat sudah melakukan NKK (Naskah Kesepakatan Kerja sama) untuk pertanian kopi. Pengolahan lahan dilakukan masyarakat dan kemudian akan bagi hasil 15 persen dari hasil panen kepada pemilik lahan," kata dia.
Kopi hasil perkebunan Desa Mekarsari dikenal dengan nama merek Kopi Kerkhoven dan nama tersebut diambil dari nama tokoh Rudolph Eduard Kerkhoven, seorang perintis dan pembangun Perkebunan Teh Gambung pada masa kolonial Belanda.
Produk lain dari desa yang terletak di Gunung Tilu ini yakni teh Gambung, air mineral kemasan Gambung dan keripik daun teh Sam Sam Chips yang sudah di jual hingga ke luar Pulau Jawa. Selama ini usaha pemasaran dilakukan secara online melalui media sosial.
CSR PT Len Industri yang mengusung tagline “Go Green, Go Smart, Go Welfare” dengan visinya “Maju Bersama Masyarakat Mewujudkan Kehidupan Harmonis dan Sejahtera”, merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya agar menjadi komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam menerapkan kebijakan usaha.
Kinerja Perusahaan
Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri Priadi Ekatama Sahari menuturkan kinerja perusahaan selama tahun 2018, Len Industri berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp5,3 triliun atau meningkat 25,5 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,25 triliun.
Sedangkan laba bersih tercapai Rp133 miliar atau meningkat 117 persen dari tahun 2017 yang sejumlah Rp61 miliar.
Eka mengatakan lini bisnis Sistem Transportasi menjadi yang paling dominan menyumbangkan 68 persen dari total pendapatan perusahaan.
Diikuti oleh Lini Bisnis ICT sebesar 13,4 persen, Elektronika Pertahanan sebesar 9,89 persen, Renewable Energy sebesar 6 persen, serta Sistem Navigasi sebesar 1,4 persen.
Hasil positif di atas dicapai karena adanya keselarasan antara lini bisnis Len Industri dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya dalam bidang transportasi dan telekomunikasi. Hal ini memberikan angin segar terhadap peluang pertumbuhan pasar untuk lini bisnis ini.
Terealisasinya sinergi antar BUMN selama tahun 2018 mulai memperkuat kekompakan serta keselarasan dalam mendukung program pembangunan infrastruktur.
Hal ini tercermin dari keberhasilan penyelesaian proyek-proyek strategis secara tepat waktu, yakni LRT Sumatera Selatan dan Sky Train Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Sinergi akan menjadi tonggak dimulainya peluang tindak lanjut kerjasama penyelesaian proyek sejenis di wilayah kota-kota besar lainnya, bahkan optimis untuk level internasional.
Proyek strategis berjalan lainnya adalah LRT Jabodebek, LRT Jakarta, serta Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang belum lama ini sudah beroperasi.
“Tol Langit” yang menghubungkan 17 kota/kabupaten di Indonesia Bagian Tengah ini sudah ada Telkom dan Lintasarta yang memanfaatkan jaringan (serat optik) tersebut.