Bandung (Antaranews Jabar) - Pembangunan terowongan air di Curug Jompong yang terbentang dari Dayeuhkolot hingga Kutawaringin guna menangani masalah banjir dan sampah di Kawasan Bandung Selatan ditargetkan rampung akhir 2019.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, usai menghadiri Citarum Expo 2019, di Kabupaten Bandung, Selasa, mengatakan hingga saat ini perkembangan pembangunan terowongan air Curug Jompong sudah mencapai 21 persen.
"Dalam waktu dekat ini saya akan meninjau ke lapangan, bagaimana progresnya. Jadi terowongan air ini dibangun sebagai pelengkap dari pembangunan kolam retensi di Baleendah untuk mengatasi persoalan banjir di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang," ujar Basuki.
Menurut dia, terowongan air tersebut akan mengalirkan air dari Sungai Citarum karena selama ini air terhambat di Curug Jompong dan ketika Sungai Citarum meluap akibat hujan maka air itu akan dialirkan ke Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat.
Pihaknya menuturkan permasalahan banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang?akibat hambatan yang membuat?air tidak mengalir ke sungai Citarum sehingga terjadi aliran balik air.
Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan terowongan air tersebut dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang Air) dan anggarannya mencapai Rp400 miliar.
Selain terowongan tersebut, saat ini Kementerian PUPR sudah menyelesaikan kolam retensi di Kampung Cieunteung, Baleendah, Jawa Barat, utntuk penanganan banjir.
"Jadi jika Cieunteung itu kan sudah operasional. Keempat pompa airnya juga sudah beroperasi," katanya.
Baca juga: DLH Jabar Kaji Amdal Pembangunan Curug Jompong
Baca juga: Legislator Jabar Dukung Pembangunan Terowongan Jompong
Pembangunan Curug Jombong ditargetkan selesai akhir 2019
Selasa, 19 Februari 2019 20:31 WIB