Bandung (Antaranews Jabar) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB telah mempersiapkan beberapa strategi dalam menghadapi tantangan bisnis perbankan ke depan akan semakin kompleks di tahun 2019.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB, Agus Mulyana, di Bandung Rabu mengatakan, persaingannya tak lagi hanya dengan sesama bank konvensional, tetapi juga dengan penyedia jasa keuangan yang mengandalkan teknologi sebagai basis bisnis (financial technology).
"Kami telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi bisnis perbankan tahun ini yang terangkum menjadi lima kegiatan utama," katanya.
Ditemui seusai menghadiri acara Business Review Triwulan IV Tahun 2018 Agus mengatakan beberapa strategi tersebut yakni penguatan permodalan untuk mendukung akselerasi bisnis.
Kemudian penghimpunan dana pihak ketiga melalui pengembangan e-channel untuk menjaga likuiditas bank, peningkatan pertumbuhan kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit, pengembangan digital banking untuk mengoptimalkan transaksi bisnis dan memperkuat sinergi bidang supporting.
Ia mengatakan Revolusi industri 4.0 yang berimplikasi terhadap hampir semua aspek bisnis, menjadi tantangan yang dihadapi perbankan termasuk Bank BJB.
Menurut dia, perubahan pola bisnis yang didorong oleh tuntutan kebutuhan masyarakat, memaksa industri perbankan untuk berinovasi dalam mengembangkan layanannya.
Namun demikian, lanjut dia, dibalik tantangan tersebut, terdapat peluang yang justru akan menjadi modal perbankan untuk dapat tumbuh semakin maju dan berkembang.
"Perbankan harus mampu adaptive ?dan membuat terobosan serta inovasi yang lebih memudahkan masyarakat. Juga melakukan penetrasi bisnis, memanfaatkan peluang yang lebih besar hingga pelosok negeri," lanjut Agus.
Ia mengatakan Bank BJB terus berinovasi menjawab tantangan bisnis ke depan dengan manajemen yang handal dan solid.
Termasuk menjadi bagian membangun negeri bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Pemerintah Kota dan Kabupaten, serta masyarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan dalam menghadapi tingginya penggunaan teknologi, Bank BJB akan berupaya untuk meningkatkan layanan digital di tahun ini yaitu pengembangan beberapa produk digital baru diantaranya seperti pengembangan E-Money Server Based untuk transaksi menggunakan QR Code.
Kemudian Mobile Banking yang lebih User Friendly dan penambahan fitur lainnya, Self Service Banking Machine atau E-Kiosk dan transaksi menggunakan Chat Bot dan Digital laku pandai, New EDC dan virtual assistant.
Selain itu inovasi digitalisasi produk juga dilakukan dalam hal penyaluran kredit UMKM, dengan harapan digitalisasi tersebut akan memperluas skala ekonomi, menciptakan peluang pasar baru serta mempercepat hubungan antara produsen dan konsumen.
"Hal tersebut sesuai dengan karakter layanan kredit mikro yang menuntut kecepatan, kemudahan dan tanpa agunan," katanya.
Sementara itu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit di sektor UMKM, pihaknya akan menerapkan beberapa strategi diantaranya memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) termasuk meningkatkan akses perbankan di masyarakat pedesaan.
Kemudian program kemitraan atau inti-plasma dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan Lembaga Keuangan Mikro.
Selain sektor UMKM, Bank BJB juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional baik melalui pembiayaan kepada sektor infrastruktur yang sejalan dengan target pemerintah untuk memprioritaskan dua sektor tersebut.