Bekasi (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengaktifkan Posko Utama Pengendali Operasi dalam rangka persiapan menghadapi potensi bencana alam selama musim hujan 2018.
"Kita mendirikan Posko Utama sebagai pusat pengendali operasi yang ada di Kompleks Pemkot Bekasi," kata Kepala Seksi Rehabilitas dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi, Edy Sukamto, di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, Kota Bekasi masuk dalam kawasan rawan bencana selama musim kali ini berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kota Bekasi berpotensi banjir dan angin puting beliung, hampir di seluruh kecamatan setempat.
"Personel yang selalu siap siaga menghadapi bencana ada sekitar 50 orang, sebanyak 40 di antaranya adalah Pekerja Harian Lepas (PHL)," katanya.
Edy mengatakan, Posko Utama itu telah dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana evakuasi korban bencana, mulai dari persediaan makanan instans, perahu karet, dayung, tenda darurat, alat selam dan lainnya.
"Kalau ada yang kurang, kita akan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain. Itu juga berlaku untuk persediaan makanan bagi korban," katanya.
Seluruh sarana dan prasarana itu dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) KOta Bekasi tahun 2018.
Edy menambahkan, potensi bencana di wilayah Kota Bekasi di antaranya Kompleks IKIP Pondokgede, Kompleks Nasio Bekasi, Kecamatan Bekasi utara, Kelurahan Teluk Pucung belakang Giant Wisma Asri, Jatiasih dan Bantargebang.
"Seiring dibangunnya kolam retensi di beberapa titik, memang banjir tidak terlalu lama menggenang. Namun masih ada yang cukup dalam jika banjir datang apalagi kiriman dari Bogor. Ketinggian air masih kisaran 60 cm sampai dua meter," katanya.