Bandung (Antaranews Jabar) - PD Pasar Bermartabat Kota Bandung membuka posko aduan bagi pedagang yang lapaknya terdampak kabakaran di Pasar Sederhana, Kota Bandung, guna memudahkan pendataan relokasi.
"PD Pasar sedang mendata, kita akan inventarisir jumlah kerugian dari pedagang, pemilik ataupun penyewa kios. Kita akan prioritaskan para pedagang untuk pindah ke pasar Inpres (bagian selatan pasar sederhana)," ujar Direktur Umum, Adminsitrasi, dan Keuangan PD Pasar Bermartabat, Andri Salman, di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, di Pasar Inpres terdapat sekitar 230 lapak baru yang siap digunakan sebagai tempat relokasi bagi pedagang yang terkena musibah.
Lapak-lapak tersebut awalnya akan digunakan untuk memindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran pasar Sederhana. Namun karena ada musibah ini, untuk sementara digunakan pedagang yang menjadi korban kebakaran.
"Jumlahnya memang kurang, namun setelah diselidiki dari 395 lapak, yang aktif berjualan setiap hari hanya sebanyak 192 lapak. Sedangkan sisanya tutup ataupun kosong. Jadi bisa kita relokasikan sementara ke pasar Impres," katanya.
Baca juga: Wali Kota Bandung minta pedagang pasar Sederhana direlokasi
Andri mengaku, PD Pasar telah sering menyosialisasikan dan mengimbau bahkan melarang pedagang untuk menghuni ataupun bermalam di pasar. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, banyak di antara para pedagang yang memodifikasi lapaknya menjadi jongko sekaligus tempat hunian sementara. Berdasarkan laporan yang diterimanya, api berasal dari kompor milik salah satu pedagang yang tengah memasak.
"Jadi kita sudah sering melarang pedagang itu untuk menghuni lapak. Karena dikhawatirkan beberapa kios ada aktifitas memasak di malam hari. Itu yang tidak terkendali," kata dia.
Sebelumnya, insiden kebakaran terjadi pada Jumat (5/10) malam. Dipicu material yang mudah terbakar serta hembusan angin kencang, membuat api dengan cepat menjalar dari satu bangunan ke bangunan lain.
Untuk memadamkan Si Jago Merah, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung menerjunkan 17 mobil Pancar dibantu dari Damkar Kabupaten Bandung Barat.
