Garut (Antaranews Jabar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut menyatakan kebakaran areal hutan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak mengganggu jalur pendakian, sehingga pihaknya tetap membuka bagi para pendaki maupun wisatawan yang hendak ke puncak gunung tersebut.
"Lokasinya tidak di jalur pendakian, jadi tidak mengganggu," kata Kepala Seksie Wilayah V Garut, BKSDA, Purwantono melalui telepon di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, seluas lima hektare lahan hutan di Blok Naringgul, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, terbakar, Rabu (11/7) siang, bahkan hingga Kamis (12/7) masih ditemukan beberapa titik api masih membakar tanaman hutan.
Lokasi kebakaran itu, kata dia, bukan di kawasan yang sering dilewati pendaki Gunung Guntur, sehingga pihaknya memperbolehkan gunung tersebut untuk dikunjungi pendaki.
"Pendaki masih bisa ke Gunung Guntur," katanya.
Ia menyampaikan, hutan di Gunung aktif tersebut harus menjadi perhatian bagi semua pihak agar tetap terjaga dengan baik.
Jajaran BKSDA Garut, kata dia, terus memberikan imbauan secara lisan kepada masyarakat maupun pihak yang melakukan aktivitas mendaki agar bersama-sama menjaga hutan dari bencana kebakaran.
"Ada imbauan disampaikan secara lisan, harus jaga hutan bersama-sama," katanya.
Sementara itu, Gunung Guntur yang tidak jauh dari kawasan perkotaan Garut seringkali dijadikan objek wisata bagi pendaki untuk berkemah maupun menikmati keindahan alam Garut dari puncak gunung.
Kawasan gunung tersebut terdapat hamparan luas tanaman alang-alang dan sebagian lagi terdapat hutan pinus dan sejumlah pohon hutan lainnya.