Bandung (Antaranews Jabar) - Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung Profesor Dr Ofyar Tamin berpendapat, kereta api cepat Bandung-Jakarta akan meningkatkan perekonomian karena bisnis kian bergerak seiring dengan kecepatan mobilisasi masyarakat dari dua kota tersebut.
"Perekonomian akan meningkat karena ada interaksi yang semakin cepat, dari biasanya bisa sampai enam jam di jalan menjadi kurang dari satu jam," kata Ofyar melalui telepon seluler di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, kereta cepat itu akan dibangun pemerintah untuk menghubungkan Jakarta-Bandung sebagai kota besar di Indonesia.
Transportasi cepat itu, kata dia, tentu akan meningkatkan aktivitas masyarakat Jakarta-Bandung yang biasanya sehari sekali nanti bisa lebih dari dua kali karena mudahnya akses transportasi.
"Hubungan Jakarta-Bandung lebih cepat, bisnis akan meningkat yang biasa Jakarta-Bandung sehari sekali, nanti bisa dua kali," katanya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki potensi daya tampung penumpang yang sangat besar. Bahkan, ditargetkan jumlah penumpang bisa mencapai 29.000 per hari.
Trase jalur kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang 142,3 km, kereta ini mampu menempuh kecepatan 250 km/jam sehingga jarak Jakarta-Bandung bisa ditempuh dengan waktu 35 menit.
Menurut dia, transportasi kereta cepat itu tentu para penggunanya kalangan menengah ke atas, tetapi akan memberikan dampak juga bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Masyarakat sekitar stasiun tujuan, kata dia, akan merasakan dampak positif terutama mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar.
"Jadi nanti itu akan dimanfaatkan untuk jasa angkutan penumpang maupun barang, meskipun nantinya hanya untuk menengah ke atas, tapi kalangan bawah juga nanti akan terbawa dampaknya," kata Ofyar.