Cianjur (Antaranews Jabar) - Pelaku usaha agrowisata di tiga kecamatan di Cianjur utara, Jawa Barat, berharap dinas terkait di pemerintah kabupaten setempat turun tangan untuk membantu mengoptimalkan pembinaan, sosialisasi, dan pengembangan kawasan tersebut, kata pemerhati sosial.
Sejumlah lokasi agrowisata di Kecamatan Pacet, Cipanas dan Cugenang, kata pemerhati sosial Ade Kosasih , di Cianjur, Selasa, minim perhatian pemerintah daerah. Bahkan agrowisata Gunung Putri di Kecamatan Pacet yang diresmikan Presiden Megawati kondisinya memprihatinkan.
"Agrowisata di Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Cugenang memiliki potensi yang luar biasa. Namun hingga saat ini keberadaanya belum dikenal berbagai kalangan dalam dan luar kota," katanya.
Bahkan sarana dan prasaran penunjang di sejumlah lokasi sudah mulai rusak dan bangunannya terbengkalai tidak terawat. "Ini karena minimnya perhatian pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata agro di wilayah utara," kata Ade.
Meskipun pemerintah pusat membantu pembangunan lokasi wisata berbasis pertanian itu, sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah mendapat perhatian pemerintah daerah, sehingga keberadaanya saat ini, tidak lagi dikenal warga atau wisatawan yang datang ke wilayah tersebut.
"Pemkab tidak perlu membangun karena sudah ada semua fasilitas sejak dulu, tinggal pembenahan SDM, untuk pelaku usaha agrowisata dengan cara pelatihan keterampilan petani untuk mengolah lahan, sehingga menarik untuk dikunjungi," katanya.
Dia menuturkan, selama ini sayur mayur, bunga hias dan hasil bumi yang dihasilkan petani di tiga kecamatan tersebut, cukup diminati wisatawan. Namun minimnya promosi agrowisata, membuat petani menjual hasil buminya ke tengkulak.
"Sejak beberapa tahun terakhir, agrowisata seperti Gunung Putri dan Cigombong seakan lenyap dari peta wisata Cianjur. Kenapa harus mencari yang lain sementara yang ada di terlantarkan, harapan kami Pemkab Cianjur, segera melirik kembali tempat tersebut," katanya.
Sementara ratusan petani di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, mengatakan sejak tidak ada lagi wisatawan yang datang ke Agrowisata Gunung Putri, membuat bangunan dan fasilitas penunjang wisata mulai rusak.
Ujang Dedi (41) seorang petani mengatakan kawasan tersebut, jaman Presiden Megawati, sempat ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga luar negeri karena memiliki suasana pegunungan yang asri dengan kebun sayur mayur membentang sepanjang mata memandang.
"Sejak dibangun sampai saat ini, tidak ada perhatian Pemkab Cianjur, untuk mengembangkan agrowisata sebagai upaya meningkatkan ekonomi petani di wilayah Gunung Putri. Harapan kami tempat ini kembali dikembangkan dan ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
Usaha agrowisata Cianjur perlu bantuan Pemda
Selasa, 27 Maret 2018 16:53 WIB