Antaranews Jabar - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) mencatat sepanjang 2017 jumlah kepesertaan jaminan sosial sudah mencapai 25,6 juta atau melebihi target secara nasional.
"Kalau liat dari performa 2017, Alhamdulillah semua sudah melewati target yang ditetapkan termasuk kepesertaan secara nasional target kita 25,2 sekarang 25,6 juta (peserta)," ujar Direktur Utama BPJS-TK, Agus Susanto, di Bandung, Kamis.
Agus mengatakan, angka tersebut meningkat karena sudah banyak masyarakat terutama perusahaan-perusahaan yang sadar akan asuransi jaminan kerja.
Akan tetapi, kata Agus, jumlah tersebut didominasi oleh golongan penerima upah atau para pekerja di sektor formal yang hampir mencapai 97 persen.
Padahal dari data yang diperolehnya, jumlah pekerja informal yang ada di Indonesia mencapai 57 persen dari total angkatan kerja yang ada.
"Pekerja informal sangat sedikit sekali, kurang dari 2,5 persen," katanya.
Untuk lebih menggenjot kepesertaan dari sektor informal, BPJS telah menyiapkan strategi yakni dengan membentuk Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai).
Menurutnya, Perisai merupakan perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penetrasi produk-produk BPJS.
Perisai mampu menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya minta awal tahun seluruh Kanwil mulai dikebut apalagi kita punya strategi baru, yang kita sebut perisai yang melibatkan masyarakat yang kita rekrut menjadi agen dan kita berikan insentif yang menarik untuk merekrut atau mengakusisi peserta baru," katanya.
Usai dibentuk pada akhir tahun 2017, saat ini jumlah Perisai mencapai 650 orang yang tersebar di seluruh kantor wilayah di Indonesia.
Ia menargetkan, pada tahun 2018 jumlah agen Perisai dapat mencapai 10.000 orang untuk menggenjot kepesertaan dari sektor informal.
"Jadi target maksimal jadi bukan minimal, kita maksimal 10.000 dulu, itu kita rekrut bertahap 5000 setelah itu kita lakukan evaluasi. Semoga dengan ditunjang Perisai pada 2018 target kita secara nasional 29 juta orang kepesertaan baru," katanya.