Antarajabar.com - PD Pasar Bermartabat Kota Bandung mendorong para pedagang di pasar-pasar tradisional untuk ikut dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Kami sangat mendorong para pedagang untuk bisa menjaminkan masa depannya dengan cara seperti ini. Memang pada intinya para pedagang di sini tulang punggung keluarganya, jadi kalau ada apa-apa harus ada yang meng-`cover`nya," ujar Kasubid Hukum Humas PD Pasar Bermartabat, Fekky Ramdan, saat mengikuti sosialisasi BPJS-TK di Pasar Palasari, Kota Bandung, Kamis.
Fekky mengaku sangat mengapresiasi langkah BPJS-TK yang menyasar para pedagang di pasar-pasar tradisional. Kegiatan sosialiasi yang dilakukan akan memberikan pemahaman betapa pentingnya mengasuransikan keselamatan jiwa.
Menurutnya, para pedagang rentan menghadapi risiko-risiko kecelakaan, sehingga perlu adanya upaya jaminan apa bila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Karena bagi mereka yang bekerja di pasar, berpikirnya mereka owner (pemilik). Jadi `mindset`-nya, risiko yang mungkin mereka alami baru kepikiran sekarang-sekarang," kata dia.
Di Bandung, jumlah pasar yang ada di bawah kewenangan PD Pasar berjumlah 40 pasar dengan total 18.000 pedagang. Data tersebut menjadi potensi besar bagi BPJS-TK untuk lebih banyak menyerap kepesertaan di sektor bukan penerima upah (BPU).
Namun berdasarkan catatan PD Pasar, dari jumlah tersebut, kurang dari lima persennya saja yang telah menjadi peserta BPJS-TK. Hal itu didasari atas belum meratanya informasi yang diperoleh pedagang mengenai BPJS ketenagakerjaan.
"Yang pasti yang banyak diketahui para pedagang BPJS Kesehatan. Sementara BPJS ketenagakerjaan bagi mereka masih hal yang baru," katanya.
Sementara itu, kepala BPJS-TK cabang Bandung Suci, Suhedi, mengatakan pihaknya akan gencar menyasar pasar-pasar tradisional di wilayah kerjanya, guna menarik lebih banyak kepesertaan dari para pedagang.
Menurut dia, pasar merupakan target potensial untuk menyasar kepesertaan, mengingat tempat perbelanjaan tersebut dipenuhi aktifitas manusia.
"Karena memang kebanyakan bukan penerima upah ada di pasar. Kemudian pasar terlokalisir beda dengan pengojek, beberapa pangkalan hanya beberapa orang. Tapi satu pasar, ada ratusan pedagang itu target kami," kata dia.
Saat ini baru Pasar Palasari saja yang telah menjalin mitra sebagai pasar sadar BPJS ketenagakerjaan. Ke depan, pihaknya akan menyasar pasar-pasar lain yang ada di Kota Bandung.