antarajabar - Divisi Regional (Divre) Bulog Bandung Raya memiliki persediaan stok beras hingga 6.000 ton yang akan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun dan siap disalurkan ke agen-agen rumah pangan kita (RPK) maupun ke pasar-pasar.
"Masih ada stok 6.000 ton beras komersil sampai akhir tahun. Ini hanya di sub Bandung yah belum di sub lain masih ada," ujar Kadivre Bulog Bandung Raya, Rasiwan di Bandung, Senin.
Ia mengatakan, stok tersebut dapat memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat jelang natal dan tahun baru 2018. Ribuan ton beras tersebut akan didistribusikan untuk wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Masyarakat, kata dia, tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bahan pokok itu, sebab beras yang disediakan Bulog juga dijual di ratusan rumah pangan yang tersedia di kabupaten dan kota dengan harga Rp9.300 per kilogram untuk jenis premium.
"Kita sesuai dengan harga yang ditetapkan secara nasional," kata dia.
Selain beras, bahan pokok lainnya seperti gula dan minyak goreng dipastikan aman. Menurutnya, Bulog memiliki cadangan gula 400 ton dan minyak goreng hingga 21 ribu liter.
"Beras, gula aman, minyak goreng juga aman. Tidak ada yang rawan," kata dia.
Meski begitu, Bulog tetap mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga. Salah satu upayanya dengan menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga.
"Kalau ini kan (pasar murah) dalam menjaga momen-momen di posisi akhir tahun, hari besar, itu biasanya kan kebutuhan masyarakat tidak normal," kata dia.