Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di wilayah Cianjur utara, untuk waspada pergerakan tanah dan longsor.
Kepala BPBD Cianjur Asep Suparman di Cianjur, Kamis, mengatakan kemarau panjang yang terjadi selama beberapa bulan terakhir membuat tanah menjadi rengkah dan retak-retak, sehingga dapat menimbulkan pergerakan tanah dan longsor ketika diguyur hujan deras.
Dia menjelaskan, saat ini meskipun belum masuk musim penghujan, namun sejumlah wilayah di utara Cianjur seperti Cugenang, Pacet, Cipanas, Sukaresmi dan Cikalongkulon, hujan mulai turun dengan intensitas tinggi, sehingga dapat memicu terjadinya bencana.
"Cuaca ekstrem saat ini, sulit diprediksi, sehingga warga yang tinggal di wilayah rawan bencana kami imbau untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam akan terjadi bencana," katanya.
Seperti yang saat ini melanda wilayah selatan, ungkap dia, pergerakan tanah diperkirakan akan terus terjadi satu pekan kedepan di sejumlah wilayah seperti Takokak dan Kadupandak karena hujan diperkirakan akan terus mengguyur wilayah tersebut dengan intensitas sedang dan tinggi.
"Ini menyebabkan pergerakan tanah yang diperkirakan akan terjadi sampai satu pekan ke depan di wilayah selatan, termasuk di empat kecamatan di Cianjur utara menjadi daerah yang rawan dan rutin terjadi bencana longsor, baik yang sebatas menutup jalan hingga berdampak parah," katanya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan dan desa untuk mewaspadai bencana tersebut dan mengimbau warga untuk segera mengevakuasi diri dan keluarga jika muncul tanda-tanda pergerakan tanah atau longsor.
"Kalau terjadi hujan lebat segera lihat sekitar, apakah ada potensi bencana atau tidak. Kalau muncul tanda-tanda, segera mencari tempat yang aman," katanya.