Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memanfaatkan secara optimal program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), dari pemerintah pusat untuk mempercepat akses masyarakat terhadap rumah layak huni.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman dalam keterangannya di Cirebon, Sabtu, mengatakan program tersebut menjadi peluang besar bagi warga di wilayahnya untuk merehabilitasi rumah tidak layak huni.
“Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman meluncurkan sejumlah program unggulan salah satunya BSPS, ini luar biasa, bisa membantu masyarakat dalam melakukan rehabilitasi rumah,” katanya.
Ia menjelaskan pada 2025, kuota nasional BSPS ditetapkan sebanyak 45 ribu unit rumah, dengan alokasi 6 ribu unit untuk Provinsi Jabar.
Herman mengatakan bantuan tersebut didistribusikan pada 27 kabupaten dan kota di Jabar, dengan nilai Rp20 juta per unit rumah.
“Itu Rp20 juta (nilai per unit). Tahun ini kita dapat 6 ribu, berarti ekuivalen dengan Rp120 miliar,” katanya.
Pemprov Jabar, kata dia, menargetkan peningkatan signifikan pada 2026, seiring rencana pemerintah pusat menaikkan kuota BSPS menjadi 400 ribu unit rumah.
“Kalau target nasional 400 ribu, kami berharap paling tidak kita mengharapkan 20 persen, 80 ribu (unit) untuk Jabar,” katanya.
Menurut dia, keinginan untuk penambahan kuota BSPS itu wajar karena jumlah penduduk Jabar mencapai 50,4 juta jiwa.
Pihaknya memastikan program BSPS di Jabar, dijalankan secara optimal dan tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hunian yang lebih layak.
“Karena program luncuran dari pusat luar biasa, salah satunya di sektor perumahan,” ucap dia.
