Jakarta (ANTARA) - Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu government shutdown (penutupan pemerintah) Amerika Serikat (AS) yang melemahkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas fiskal AS.
“Ini memberi tekanan pada dolar AS, sehingga membuka ruang penguatan bagi mata uang Asia, termasuk rupiah,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore menguat sebesar 37 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.598 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.635 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut menguat ke level Rp16.612 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.680 per dolar AS.
Mengutip Sputnik, pemerintah federal AS kembali menjalani penutupan sebagian setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan sementara sebelum batas waktu tengah malam.
Tahun fiskal 2024 telah berakhir pada 30 September, namun Kongres belum menyepakati anggaran untuk tahun mendatang.
Kebuntuan ini bermula dari ketegangan sengit antara Partai Republik dan Demokrat di Senat, di mana Partai Republik tidak memiliki suara mayoritas yang dibutuhkan.
Senat Demokrat menolak versi resolusi berkelanjutan yang disahkan DPR yang akan mendanai pemerintah federal selama tujuh minggu tambahan, hingga 21 November.
Mereka berpendapat bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan yang digagas Partai Republik tidak cukup menjawab kekhawatiran mereka terkait kebijakan layanan kesehatan.
