Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menjamin program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar berjalan dengan aman dan sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Sony Adam menegaskan Pemkot Bandung sudah memberikan dukungan kepada semua dapur pengelola agar proses pengolahan dan penyajian makanan dilakukan dengan bersih dan mengikuti standar kesehatan yang tepat.
“Intinya Kota Bandung harus aman. Kami sudah advokasi sejak awal MBG digulirkan. Dapur-dapur dibekali cara pengolahan makanan yang sehat dan aman,” kata Sony melalui siaran persnya, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 98 dapur MBG, di mana 87 di antaranya beroperasi setiap hari. Semua dapur tersebut sedang dalam tahap sertifikasi, tetapi tetap diperkenankan beroperasi karena adanya pendampingan yang intensif dari Pemkot Bandung.
Sony menyatakan bahwa ada 80 Puskesmas yang terlibat dalam mendukung dapur MBG di Kota Bandung.
Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kebersihan, prosedur pengolahan, pengelolaan limbah, serta cara penyajian makanan.
“Kalau ada catatan, langsung kami sampaikan dan minta diperbaiki,” katanya.
Setiap hari, sekitar 260 ribu porsi makanan disalurkan kepada anak-anak di sekolah. Mengingat kuantitas yang signifikan ini, Sony menekankan betapa krusialnya kontrol kualitas agar makanan tetap aman untuk dikonsumsi.
“Dari awal kami sudah wanti-wanti semua pengelola. Mereka dibekali penyuluhan, bahkan sebelum program berjalan kami adakan pertemuan daring untuk memberi pemahaman tentang pengolahan makanan sehat,” tegas Sony.
Ia menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak ada penemuan kasus yang serupa di Kota Bandung.
“Alhamdulillah, di Bandung tidak ada kasus makanan basi. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi,” pungkasnya.
