Antarajabar.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memeriksa kesiapan dan kelaikan bus yang diberangkatkan untuk program "Mudik Bareng 2017" yang difasilitasi sejumlah perusahaan di sektor kementerian ini.
Sebelum melepas keberangkatan 29 bus di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis, Jonan sempat meninjau tiga bus dan memastikan bus memiliki stiker biru yang menandakan sudah lolos uji kelaikan kendaraan atau "ramp check" dari Kementerian Perhubungan.
"Sebelum diberangkatkan, saya lihat dulu busnya. Saya kan dulu menjadi Menteri Perhubungan, kalau enggak ada stikernya terus saya berangkatkan bisa bahaya. Sabuk pengamannya juga harus ada," kata Jonan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta.
Mantan Menteri Perhubungan itu memastikan bahwa seluruh pengemudi bus mudik gratis telah dicek kesehatannya dan mengimbau agar bus jarak jauh, seperti Surabaya dan Malang harus memiliki supir tambahan.
Ia menekankan agar pengemudi tidak memaksakan stamina, tak segan beristirahat jika mengantuk dan meminta digantikan sopir cadangan.
Salah satu pengemudi bus tujuan Malang, Jawa Timur, Enjang Suhendar, mengatakan Jonan sempat menanyakan bukti stiker biru kelaikan jalan.
"Iya tadi Bapak lihat surat KIR, ada sabuk pengaman. Kemudian bilang hati-hati di jalan. Terlambat tidak apa asal selamat," kata Enjang.
Sambil menyusuri kursi penumpang, Jonan juga mempersilakan pemudik yang ingin foto bersamanya.
"Tadi saya minta foto bareng sama Pak Menteri lalu dia mengucapkan selamat jalan," kata Mila, salah satu pemudik tujuan Solo.
Pada Kamis siang, Jonan melepas keberangkatan 29 unit bus mudik gratis yang berkapasitas 1.414 penumpang dengan tujuan Jawa Tengah, seperti Solo, Yogyakarta dan Jawa Timur, yakni Malang dan Surabaya.
Ada pun seluruh unit tersebut disponsori oleh perusahaan-perusahaan di sektor ESDM, seperti PT Pertamina, PT PLN, PT PGN, PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Aneka Tambang (Antam).