Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berbagi sedikit rahasia tentang prestasi Pemprov Jawa Barat meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) enam kali berturut-turut dari BPK RI atas laporan keuangan daerahnya.
"Rahasianya banyak dong, tapi salah satu tips kami bisa meraih WTP adalah merekrut SDM keuangan, dalam hal ini akuntan," kata Ahmad Heryawan usai menerima LHP LKPD Tahun Anggaran 2016 dari BPK RI di Gedung DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Senin.
Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengatakan pada 2009, Pemprov Jabar pun membuat tim khusus penataan aset dan pada tahun berikutnya penataan aset milik Pemprov Jabar pun semakin baik.
"Kami waktu itu dianjurkan oleh BPK untuk mengadakan SDM keuangan. SDM Akuntansi. Ternyata ketika lihat di berbagai OPD itu ada yang tidak ada (SDM keuangan).
Dan saya merasa bahwa orang yang jujur saja tanpa Ilmu Akuntansi sulit melaporkan dengan baik. Oleh karena itu, perlu jujur dan perlu ilmu akuntansi baru laporan keuangannya bisa dibaca dengan benar," kata Aher.
Kesempatan tersebut oleh Aher digunakan untuk mengajukan perekrutan tenaga ahli Akuntansi.
Ia mengatakan Pemprov Jawa Barat mengajukan kepada Pemerintah Pusat sekitar 80 tenaga akuntan dari 160 formasi pegawai yang akan dijadikan PNS dan hasilnya pemerintah pusat hanya mengabulkan 38 orang akuntan.
"Itu (80 akuntan) sesuatu banget karena ketika kami sebar ke masing-masing OPD punya tugas khusus untuk melaporkan keuangan. Dan semenjak itu laporan keuangan berjalan lebih baik," kata Aher.
Ia juga menekankan bahwa Pemprov Jawa Barat mendapatkan WTP enam kali berturut-turut tanpa embel-embel apapun.
Hal ini terkait BPK yang saat ini tengah mendapat sorotan karena salah satu pegawainya tertangkap KPK.
"Santai aja kami, tidak ada masalah apa-apa. Tidak perlu bela diri atau apapun. Pokoknya Jawa Barat tanpa basa-basi, tanpa embel-embel, tanpa apa-apa, enam kali berturut-turut WTP. Titik," kata dia.