Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga memulai pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang yang ditandai dengan pemancangan tiang pancang perdana, Rabu.
Pembangunan pasar tersebut menjadi langkah awal pemulihan ekonomi masyarakat pascakebakaran yang terjadi pada 27 September 2023 lalu.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, mengatakan pembangunan pasar dilaksanakan di atas lahan seluas 21.629 meter persegi, bekerja sama dengan investor PT Maharaja Raffles Nusantara.
Pasar dirancang dengan konsep tradisional ramah lingkungan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), serta memadukan unsur budaya lokal dan nilai-nilai legenda Leuwiliang.
“Pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan. Namun kami berharap bisa lebih cepat agar para pedagang segera menempati pasar yang lebih nyaman, bersih, dan tertata,” ujarnya.
Pasar tersebut akan memiliki 1.439 unit tempat berdagang, terdiri atas 140 unit toko, 809 unit kios, dan 490 unit los. Selain itu, akan dibangun tiga bangunan utama dengan fasad bergaya lokal, jembatan penghubung antarblok, dan akses jalan selebar delapan meter yang memungkinkan kendaraan besar, termasuk mobil pemadam kebakaran, masuk ke area pasar.
Seluruh karyawan pasar juga akan mendapatkan pelatihan dasar pemadaman kebakaran sebagai bagian dari sistem keamanan pasar.
Direktur Utama PT Maharaja Raffles Nusantara, Frans Susanto, mengatakan Pasar Rakyat Leuwiliang akan menjadi ikon baru sekaligus kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor.
“Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan sesuai waktu yang ditetapkan dan dengan kualitas terbaik,” katanya.