Antarajabar.com - Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat dan Unit Pemberantasan Pungli (UPP) kabupaten/kota se-Jawa Barat mengungkap 159 kasus praktik pungutan liar dari kurun waktu November 2016 hingga Februari 2017.
"Total kita telah mengungkap 159 kasus pungli. Jumlah tersebut terdiri dari sembilan kasus ditangani langsung Tim Saber Pungli Jawa Barat dan 50 kasus ditangani UPP kabupaten/kota dengan jumlah 383 tersangka," kata Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli UPP Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Rusli Heryawan di Bandung, Rabu.
Rusli menuturkan pelaku pungli tersebut mayoritas masyarakat sebanyak 331 orang, PNS 42 orang, polisi tiga orang, PHL dan TNI masing-masing satu orang.
"Tim Saber Pungli Jabar sendiri menyita uang sebesar Rp621.168.200 sebagai barang bukti," kata dia.
Menurut dia dari perkara yang ada, kasus operasi tangkap tangan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung Dandan Riza Wardana yang paling menonjol.
"Dan yang paling menonjol ialah yang terjadi di Kota Bandung. Kemudian di Kabupaten Sumedang terkait pengurusan seritifkat di Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah setemat. Di Kota Cimahi terkait pungli kepada calon pegawai negeri sipil. Ada beberapa tempat rawan atau terjadi pungli," katanya.
Menurut dia dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat kasus pungli paling banya terjadi di Kabupaten Bogor mencapai 44 kasus dan dari kasus-kasus tersebut sebanyak dua kasus dilakukan penyidikan dan 42 kasus non yustisi.
Lalu di Kota Bogor ada sebanyak 37 kasus dengan rincian dua kasus masih tahap penyidikan, 33 kasus penyelidikan, dan satu kasus non yustisi.
"Namun sejauh ini yang paling menonjol terjadi di Kota Bandung dengan barang bukti mencapai Rp261.770.000," kata dia.
Ia mengakui pihaknya dan instansi terkait lainnya akan terus menyosialisasikan kepada semua pihak untuk tidak melakukan pungutan liar.
"Jadi kegiatan OTT berjalan, pungli masih banyak dan pidana yang dilakukan masyarakat, itu artinya kita harus lakukan sosialisasi," ujar dia.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Saber Pungli Jabar Yerry Yanuar menambahkan Tim Saber Pungli Jabar saat ini akan fokus terhadap potensi pungli yang terjadi di sekolah.
"Karena dikhawatirkan ada keraguan dari pihak sekolah dalam menjalankan sistem pendidikan yang dilakukan. Pendidkan ajaran baru banyak keraguan terkait pungutan apa yang boleh dan tidak. Ini akan dibahas lebih lanjut," ujar Yerry.