Antarajabar.com - Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan produksi sampah di Garut mencapai 180 ton per hari yang menjadi masalah baru bagi kehidupan masyarakat jika tidak dikelola bersama secara baik.
"Sampai saat ini sudah mencapai 180 ton atau 600 kubik per hari ini terbilang sangat besar yang harus menjadi perhatian serius," kata Kepala Bidang Sampah pada DLHKP Garut, Gungun Gumbirawan kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, volume sampah di Garut tersebut baru dari enam kecamatan wilayah perkotaan yang dapat diakomodasi oleh DLHKP untuk dibuang ke TPAS Pasirbajing.
Sampah tersebut, lanjut dia, bersumber dari rumah tangga, pusat perbelanjaan, tempat pembuangan sampah di jalanan, dan pasar-pasar tradisional.
"Selama ini sampah yang diangkut itu hanya dibawa ke TPAS Pasirbajing," katanya.
Ia menyampaikan, jumlah sampah tersebut merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan pemerintah maupun masyarakat agar tidak menimbulkan persoalan baru dampak dari sampah.
Ia berharap kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah agar menjadi sesuatu yang bermanfaat sebelum membuahnya ke tempat sampah.
"Hingga saat ini masih jarang ada yang melakukan pengelolaan sampah, bahkan memilah saja pun belum," katanya.
Ia mengimbau masyarakat mulai mengubah cara berpikirnya tentang pengelolaan sampah yang tidak hanya asal membuang tetapi menjadi suatu lahan usaha baru.
Menurut dia, masyarakat yang mampu mengolah sampah menjadi suatu penghasilan akan berdampak berkurangnya produksi sampah di Garut.
"Masyarakat harusnya berpikir bahwa sampah itu bisa menjadi peluang untuk menghasilkan uang," katanya.
Produksi Sampah di Garut Capai 180 Ton
Senin, 20 Februari 2017 10:55 WIB