Antarajabar.com - Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang M Naser menyatakan Perusahaan Hutan Indonesia (Perhutani) maupun PTPN yang memiliki lahan di hulu Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tak mampu menjaga lahan agar tidak merusak lingkungan.
"Mereka (Perhutani dan PTPN) yang punya lahan di hulu Citarum, tapi kondisinya malah semakin rusak. Ini berarti sudah tidak mampu mengelola lahan mereka sendiri," kata Dadang saat melakukan kegiatan penanaman pohon bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di kawasan Sungai Citarum, Bandung, Rabu.
Dikatakan, rusaknya kawasan hulu Sungai Citarum tersebut sudah sampai ke Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Dadang meminta Perhutani dan PTPN untuk bekerja sama dalam menghijaukan kawasan hulu Sungai Citarum.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Perhutani dan PTPN VIII untuk terus melakukan restorasi Citarum di kawasan hulu.
Kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan bersama jajaran organisasi perangkat daerah Kabupaten Bandung, aktivis pegiat lingkungan yang tergabung dalam Konsorsium Sabilulungan (Korsa).
Penanaman ribuan pohon tersebut dilakukan di kawasan Pasir Anjing yang sebelumnya pernah terjadi longsor yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Kejadian longsor waktu itu, harusnya menjadi pelajaran kepada masyarakat untuk tidak merusak alam," kata Dadang.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang menghadiri acara tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanam pohon di kawasan hulu Sungai Citarum.
"Jangan ada musibah Cimanuk (Kabupaten Garut) di Kertasari (Bandung) caranya dengan tobat dengan menghijaukan kembali hutan," katanya.
Gubernur mendukung konsep yang ditawarkan Bupati Bandung tentang edukasi mengenai lingkungan digencarkan di sekolah dan majelis taklim.
Menurut dia, peningkatan kualitas ibadah itu wajib dilakukan, tapi jangan sampai, ibadah kepada Allah gugur karena tidak melaksanakan ibadah sosial dengan baik.
"Misal, sering umroh, tapi uangnya dari hasil merusak alam, bisa gugur nilai ibadah umrohnya," kata Gubernur.
Perhutani-PTPN Bandung Tak Mampu Menjaga Lingkungan
Rabu, 28 Desember 2016 19:05 WIB