Sirkulasi yang lebih baik menghasilkan oksigen dan nutrisi yang diangkut secara lebih efektif ke jaringan, dan juga membantu menurunkan tekanan darah.
Pernapasan melalui mulut melewatkan fungsi penting ini, sehingga tidak mendapatkan keuntungan alami yang terkait dengan pernapasan melalui hidung.
Meningkatkan efisiensi oksigen
Saat bernapas melalui hidung, tubuh menjadi lebih efektif dalam memanfaatkan oksigen yang dihirup.
Oksigen disaring, diperlambat, dan dipanaskan saat melewati saluran hidung, sehingga memberikan waktu ekstra bagi paru-paru untuk menarik oksigen.
Dengan peningkatan efisiensi oksigenasi, beban kerja jantung menjadi lebih ringan, sehingga jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mengalirkan darah beroksigen ke tubuh.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi stres kardiovaskular dan meningkatkan daya tahan dan tingkat energi.
Baca juga: Bernapas dengan mulut bisa sebabkan masalah kesehatan
Menyaring dan melembabkan udara
Hidung juga merupakan penyaring alami. Rambut-rambut kecil dan lendir dalam lubang hidung menangkap debu, alergen, dan agen penyakit sebelum sempat masuk ke paru-paru.
Selain menyaring, hidung juga melembabkan udara, sehingga memudahkan sistem pernapasan.
Sebaliknya, bernapas melalui mulut memungkinkan udara kering dan tidak tersaring mengalir langsung ke paru-paru, yang dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.
Dengan mengurangi beban pada paru-paru, pernapasan hidung juga secara tidak langsung meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
