Nur mengatakan, kontrol gula darah dengan menggunakan terapi obat biasanya karena membatasi asupan gula dengan pola hidup yang sudah tidak baik di awal mungkin membutuhkan tantangan. Sehingga terapi obat akan lebih cepat untuk segera memperbaiki kondisi metaboliknya, supaya gula darahnya tidak terus-terusan tinggi yang bisa menyebabkan komplikasinya lebih cepat.
Jika dari pemeriksaan sudah terkena kondisi diabetes atau toleranis glukosa terganggu, maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah rata-rata atau HbA1c dalam 3 bulan untuk memantau kadar gula darah apakah cukup stabil atau masih cenderung tinggi.
Selain melakukan pemeriksaan, evaluasi gaya hidup sehat, menerapkan pola olahraga dan mengelola stres perlu dilakukan supaya kadar gula darah yang tinggi atau mulai tidak normal ini bisa secara bertahap dikontrol.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengontrol gula darah tidak selalu dari terapi obat