Antarajabar.com - Bank Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten yakni Bank Jabar Banten mencatatkan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp1,152 triliun pada semester I/2016.
"Alhamdulillah, apa yang kami cita-citakan sejak tahun lalu yaitu pencapaian target 130 persen telah tercapai pada triwulan kedua 2016. Ini lebih cepat dari perkiraan kami, perkiraan kami September," kata Direktur Utama BJB Ahmad Irfan dalam siaran persnya, Senin.
Ia mengatakan sebagai salah satu bank kompetitif dalam industri perbankan nasional, kinerja BJB terus menunjukkan tren positif.
Pertumbuhan laba bersih pada Mei 2016 sebesar 57,7 persen year on year, sementara permodalan Bank BJB tergolong sehat dan kuat, di mana pada akhir Juni 2016 Bak BJB telah melakukan revaluasi aset dengan nilai mencapai Rp1,5 triliun.
"BJBR (ticker Bank BJB di Bursa Saham) juga tercatat sebagai bank yang menunjukkan persentase kenaikan tertinggi terhadap pertumbuhan harga sahamnya, yaitu naik 19 persen dari posisi akhir Mei 2016 sampai Juni 2016," kata Irfan.
Sementara pada penutupan perdagangan saham hari Jumat pekan lalu, harga saham BJB sebesar Rp 1.180/lembar saham atau naik dibanding penutupan perdagangan saham akhir Desember 2015 lalu yang berada di harga sebesar Rp 755/lembar saham.
"Kenaikan harga saham ini lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 13,16 persen," kata dia.
Atas berbagai prestasi tersebut, Gubernur Jawa Ahmad Heryawan atau Aher yang hadir pada kesempatan Business Review kali ini, memberikan apresiasinya kepada bank yang telah berhasil masuk dalam jajaran 15 perbankan terbesar di Indonesia ini.
Dia mengaku selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, tahun 2016 ini adalah tahun terbaik untuk Bank BJB.
"Saya harus mengatakan bahwa tahun ini performa kinerja BJB adalah tahun yang terbaik. Karena target keuntungannya pada semester satu tercatat 130 persen," kata dia.
Namun, Aher juga tetap meminta BJB untuk membuat dan menerapkan langkah-langkah strategis lainnya, agar target 2016 ini bisa tercapai serta mempertahankan apa yang telah diraihnya di Semester I.
"Kemudian dampak positifnya, positive impact-nya harus bisa dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat dengan baik. Tentu harus kita layani dengan baik masyarakat kita, baik nasabah besar ataupun masyarakat kecil untuk pertumbuhan ekonominya yang bisa menghadirkan para pengusaha baru," ujar Aher.
Selain itu, Aher juga berharap BJB bisa meningkatkan efisiensi atau menekan biaya operasional namun tetap bisa menghadirkan prestasi serta pengawasan yang terbaik.
"Kalau kemudian tahapan semester dua 2016 dirancang efisiensi bisnis perbankan di BJB dengan baik, kemudian biaya operasional bisa diturunkan, suku bunga juga bisa diturunkan, mungkin dampak dari suku bunga turun-operasional juga bisa turun atau dampak dari operasional turun, suku bunga juga turun. Dampaknya masyarakat, para nasabah, para pebisnis akan merujuk kepada Bank BJB," kata dia.
Laba Bersih Bank BJB RP1,25 Triliun
Selasa, 26 Juli 2016 7:48 WIB