Antarajabar.com - Sebagian masyarakat kerap menyepelekan pencegahan penyakit yang sebenarnya bisa diantisipasi sehingga menimbulkan kerugian dan dampak lebih buruk, kata Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Siloam Hospitals Dr Vito A Damay, Senin.
"Kerugian dan dampak buruk akibat penyakit yang sebetulnya dapat dicegah, bukan saja menjadi kerugian individu, tapi juga berdampak bagi Negara secara keseluruhan," kata Vito A Damay pada acara Indonesia Tangkal Kolesterol yang diadakan Nutrive Benecol itu.
Menurut dia, seharusnya budaya atau kebiasaan hidup sehat seharusnya menjadi budaya bangsa.
Ia menyebutkan dampak dari kolesterol tinggi serta penyakit jantung dan stroke, menurunkan produktivitas sumber daya manusia, dan bahkan menurunkan proporsi populasi warga negara Indonesia yang produktif atau yang berpotensi memajukan bangsa.
Serangan jantung dan stroke menduduki dua peringkat teratas penyebab kematian didunia. Di Indonesia, stroke dan penyakit jantung juga menduduki peringkat teratas penyebab kematian menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia, 2013 lalu.
Stroke dan penyakit jantung, uniknya, memiliki factor risiko yang sama.
"Mereka yang terkena stroke berisiko tinggi terkena serangan jantung, demikian pula sebaliknya," katanya.
Proporsire rata masyarakat Indonesia dengan kadar kolesterol total diatas nilai normal adalah 35 persen. Sementara proporsi masyarakat dengan LDL (kolesterol jahat) diatas nilai optimal mencapai 76,2 persen, dengan proporsi kategori LDL tinggi atau sangat tinggi 15,9 persen.
Salah satu upaya untuk mencegah penyakit jantung dan stroke adalah dengan mencegah factor utama penyebabnya seperti Diabetes Mellitus (penyakit gula atau kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi), kebiasaan merokok, kegemukan, dan kadar kolesterol tinggi.
"Kolesterol, merupakan factor risiko penyakit jantung dan stroke yang cukup signifikan di Indonesia," katanya.
Menurut riset dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika, orang dengan kadar total kolesterol tinggi, berisiko hingga dua kali lipat menderita penyakit jantung dibandingkan orang dengan kadar kolesterol normal.
Menurut Vito A. Damay kolesterol jahat merupakan bagian penting dalam mekanisme terbentuknya plakaterosklerosis yang menyebabkan penyempitan dalam pembuluh darah jantung.
"Salah satu penyebabnya adalah konsumsi makan yang kurang sehat secara berlebih," katanya.
Ia menyebutkan lima makanan yang tinggi kadar kolesterol jahat (LDL) yaitu kuning telur dengan 1234 mg kolesterol/100 gr, telur ikan dengan 588 mg kolesterol/100 gr, hati dengan 564 mg kolesterol/100 gr, mentega dengan 215 mg kolesterol/100 gr dan udang dengan 588 mg kolesterol/100 gr.
Pencegahan Penyakit Masih Sering Disepelekan
Senin, 13 Juni 2016 23:59 WIB