Antarajabar.com - Penulis Dewi Lestari Simangunsong atau Dee menyarankan anda yang suka menulis untuk menjadikan istirahat sebagai bagian dari karya anda.
"Ketika saya selesai menulis sesuatu, saya meminta rehat pada penerbit. Misalnya enam bulan enggak melakukan apa-apa (menulis apapun). Karena kalau menulis terus menerus kita akan mengalami kelelahan," tutur Dee di sela penyelenggaraan ASEAN Literary Festival 2016, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu.
Dia mengibaratkan dirinya sebagai rahim, yang juga berkebutuhan untuk dihargai (dalam bentuk istirahat).
Saat itulah, lanjut dia, waktunya memberi diri dengan asupan membaca dan menikmati hidup.
"Saya ingin menghargai rahim (diri) saya. Saya membutuhkan asupan membaca, menikmati hidup. Bagi yang ingin menulis, berikan rehat menjadi bagian karya kita," kata dia.
Dee memberi sedikit masukan bagi anda yang ingin menekuni dunia menulis, yakni perhatikanlah bagaimana cara bercerita dan hal-hal yang membuat cerita menarik.
"Di dalam bercerita yg menjadi patokan, bukan konten, tetapi bagaimana kita menceritakannya. Kita akan bertumpu pada apa yang dibutuhkan cerita dan apa yang membuat cerita menarik. Rumusnya, buat tiga babak, apa konfliknya, lalu kembali pada seni bercerita," saran Dee.