Antarajabar.com - Dinas Industri dan Perdagangan Jawa Barat menggandeng PT Pos Indonesia untuk mengoptimalkan sistem resi gudang di sejumlah daerah di Jabar.
"Sistem Resi Gudang (SRG) akan sangat membantu petani, namun sejauh ini mereka masih harus difasilitasi dalam angkutan dan pengiriman barang ke gudang. Disperindag menggandeng PT Pos untuk bisa memfasilitasinya karena mereka punya jaringan hingga ke daerah," kata Kepala Disperindag Jabar Hening Widyatmoko di Bandung, Senin.
Ia menyebutkan, adanya kendala membawa padi ke gudang menjadi alasan petani masih belum memanfaatkan sistem resi gudang.
Kerja sama itu dilakukan dengan pilot project di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya dengan menggandeng pihak Pos Indonesia. Sebelumnya resi gudang juga diberlakukan di daerah kantong beras yakni di Subang dan Cianjur.
Selain itu, Disperindag Jabar juga melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Bank Jabar Banten (Bank BJB) terkait finansial atau pembayaran resi gudang.
"Kerja sama ini baru dilakukan di Jawa Barat, sehingga diharapkan bisa bergulir secara maksimal sehingga bisa menjadi model nasional," kata Hening.
Sementara itu pimpianan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar Rosmaya Hadi mendukung program pemerintah dalam sistem resi gudang itu.
Menurut dia langkah itu bisa menjadi bagian dari pengendalian insflasi. Lembaga perbankan bersama Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jabar menggalakan program percepatan implementasi dan revitalisasi SRG di Jabar.
Di Jabar telah berdiri 12 gudang SRG yang berada di 11 kabuoaten. Yakni, Bogor, Purwakarta, Cianjur, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Indramayu, Majalengka, Ciamis, Subang, dan Kuningan
"Sejak 2011, kali pertama SRG dilakukan di Cianjur. Kabupaten ini relatif bagus dan menjadi patokan di Jabar ," kata Rosmaya.
Sementara itu Bank BJB sejak 2011 telah menggulirkan pembiayaan pembiayaan SRG hingga Rp30 miliar. Pada 2015, nilai SRG di Cianjur mencapai Rp7 miliar hingga Rp10 miliar.
Disperindag Jabar Gandeng Pos Optimalkan Resi Gudang
Selasa, 5 April 2016 10:04 WIB