Antarajabar.com - Pelatih tim PON XIX/2016 Jabar, Warta Kusumah dan asisten pelatih kiper Boyke Adam diganti seusai mengikuti program pembentukan karakter (character building) yang digelar KONI Jawa Barat di Dodik Bela Negara Lembang Kabupaten Bandung.
"Saya beserta pelatih kepala Pak Warta Kusumah diberhentikan pada Jumat (26/3) kemarin dari tugas melatih tim PON Jabar, namun saya mempertanyakan keputusan itu karena selama ini kami melaksanakan blue print Pelatda PON Jabar," kata Boyke Adam ketika dihubungi di Bandung, Minggu.
Menurut dia, seusai mengikuti kegiatan pembetukan karakter di Dodik Bela Negara Kodam III Siliwangi di Lembang, 8-13 Maret 2016. Warta dan Boyke tidak mendapat pemberitahuan jadwal latihan lagi, hingga akhirnya mendapat pemberitahuan bahwa keduanya tidak lagi menangani tim Jabar.
Ia mengaku pergantian pelatih dalam sebuah tim sebagai hal yang biasa, namun ia menganggap penghentian dirinya bersama pelatih kepala Warta Kusumah tidak melalui mekanisme evaluasi yang seharusnya dan dilakukan tiba-tiba oleh Manajer Tim Pelatda PON XIX/2016 Jabar.
Selain Warta dan Boyke, terdapat pelatih lainnya yakni Kartono dan Mustika Hadi. Namun keputusan 'reformasi' pelatih, menurut dia, hanya dilakukan kepada dirinya dan Warta Kusumah.
"Kami mempertanyakan mekanisme dan alasan dari keputusan penggantian ini. Kami akan melaporkan ke PB PON XIX/2016 terkait keputusan yang menurut saya dilakukan sepihak tanpa mekanisme evaluasi yang seharusnya," kata Boyke.
Menurut dia, di tengah keterbatasan latihan, tim pelatih di Pelatda PON XIX/2016 Jabar telah berusaha maksimal menyiasati keadaan. Bahkan dari hasil pengecekan fisik atlet, para pemain sepak bola Jabar mencatat kondisi terbaik yang menunjukkan hasil dari program latihan yang dijalani selama ini sudah maksimal.
"Hasil tes fisik atlet, para pemain sepak bola Jabar terbaik. Itu bukti tim pelatih berhasil menggulirkan program latihan," katanya.
Ketika dikonfirmasi terkait adanya sejumlah keluhan yang disampaikan pada saat pelaksanaan pembentukan karakter building terkait keterbatasan dan kendala latihan, diakui oleh Boyke Adam. Seusai pembentukan karakter tim pelatih dipanggil Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin bersama dengan Manajer Tim dan Asprov PSSI Jabar.
"Pada pertemuan itu KONI Jabar menerima masukan yang kami sampaikan itu dan menyatakan akan membantu memfasilitasi. Namun kemudian ada pergantian ini yang disetujui oleh KONI Jabar, jelas saya mempertanyakan," kata Boyke Adam.
Sementara itu Ketua Asprov PSSI Jabar Deddy Sutendi ketika dimintai konfirmasi terkait pergantian pelatih tim PON XIX/2016 Jabar itu membenarkan adanya pergantian pelatih kepala dan pelatih kiper di tim Jabar itu.
Hal itu menurut dia dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan kebutuhan tim Jabar menghadapi ajang PON dimana cabang sepak bola Jabar ditargetkan untuk mempersembahkan medali emas.
"Ya ada pergantian pelatih kepala dan pelatih kiper, hal itu dilakukan berdasarkan kebutuhan tim dan hasil evaluasi demi pencapaian target Jabar," kata Deddy Sutendi.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menunjuk pelatih baru yakni Lukas Tumbuan sebagai pelatih kepala dan Aji Brata sebagai pelatih kiper yang baru. Selain itu, pelatih baru Jabar itu akan menggelar seleksi bagi sepuluh pemain.
"Ya ada permintaan dari pelatih yang baru untuk melakukan seleksi bagi sejumlah pemain, ya kita ikuti," kata Deddy.
Ia menyebutkan terkait kekecewaan pelatih tergeser yang menyatakan keputusan itu langkah sepihak, menurut dia, murni berdasarkan mekanisme organisasi dan evaluasi yang dilakukan demi pencapaian target Jabar di PON XIX/2016.
Ketika dikonfirmasi keputusan pergantian itu sangat mendadak, menurut Deddy sama sekali tidak mendadak karena berdasarkan pertimbangan dan perjalanan selama hampir enam bulan Pelatda cabang sepak bola.
"Semuanya berdasarkan pertimbangan, mungkin tidak bisa semua menerimanya tapi itu harus diambil untuk tim," katanya menambahkan.