Antarajabar.com - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) sebagai badan usaha milik daerah yang juga milik publik dalam pasar modal Tanah Air, menunjukkan kinerja yang cukup optimal pada tahun lalu.
"Kalau dari sisi pencapaian aset, total aset bank bjb sepanjang 2015 mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen (year on year/yoy) atau mencapai Rp88,7 triliun, seiring dengan peningkatan laba perusahaan sebesar 24,7 persen (yoy)," kata Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, di Bandung, Selasa.
Menurut dia, kenaikan total aset dari bank daerah yang telah bertansformasi menjadi bank nasional itu berasal dari meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 17,1 persen atau mencapai Rp67,6 triliun.
Pencapaian Bank BUMD milik Provinsi Jawa Barat dan Banten tersebut, kata dia, juga tidak terlepas dari pengembangan jaringan, layanan, serta fitur produk-produk bank bjb dalam upaya peningkatan kepuasan nasabah, di samping dukungan kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan perusahaan.
Ia mengatakan adapun dari sisi laba perusahaan, bank bjb membukukan laba bersih sebesar Rp1,38 triliun, ditopang peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy) dan fee based income mencapai 10,9 persen (yoy).
"Pencapaian kinerja bank bjb yang menggembirakan ini merupakan hasil dari kerja keras kami dan seluruh elemen di bank bjb yang senantiasa berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Ahmad Irfan.
Menurut dia, dari sisi portofolio kredit, total kredit yang sudah disalurkan oleh bank bjb hingga akhir 2015 mencapai Rp55,3 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dikatakan dia di antara sektor pembiayaan, kredit konsumer tumbuh 13,8 persen (yoy) menjadi Rp38,2 triliun dengan peningkatan jumlah nasabah dari 350.446 menjadi 364.827 nasabah. Di sisi lain, kredit korporasi dan komersial juga tumbuh signifikan menjadi Rp9,2 triliun atau naik 35 persen (yoy).
"Kalau di dalam bisnis yang tumbuh dan berkembang tersebut, bank dengan kode emiten BJBR ini juga berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Perseroan mampu menekan non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah dari posisi 4,1 persen pada 2014 menjadi 2,9 persen per akhir Desember 2015," katanya.