Antarajabar.com - Wacana pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, dari Kota Bandung ke Kawasan Baru Walini, Kabupaten Bandung Barat, kembali mencuat saat peresmian Groundbreaking Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Kawasan Perkebunan Teh Mandalawangi Maswai/Walini, Kamis.
"Itu (pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar ke Walini) kan wacana lama sebenarnya," kata Gubernur Jawa Barat Ahmmad Heryawan atau Aher.
Ia menuturkan terkait isu tersebut pihaknya tinggal melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh unsur di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Tinggal nanti saya bicara dulu dengan teman-teman di Pemprov Jabar, setuju atau tidak. Kalau setuju pindah, kalau enggak masih betah di sana," kata dia.
Ketika ditanyakan kemungkinan pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar ke Kawasan Baru Walini seiring dengan pembangunan Kereta Cepat semakin besar dan setuju, Aher memiliki pandangan sendiri.
"Begini, jangan bicara besar kecil. Ada kemungkinan pindah. Ketika berpikir efisiensi saya pikir wajar pindah ke sana. Kalau Kawasan Walini, jadi 2018 saya kan sudah tidak lagi jadi gubernur," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi yang juga konsonsium pengembangan Kawasan Baru Walini menuturkan kemungkinan pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat sangat besar.
"Karena nanti di sini bisa dikembangkan jadi taman-taman, bisa dihutankan, pusat riset bahkan pemindahan ibu kota provinsi," kata dia.
Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar Mencuat Kembali
Kamis, 21 Januari 2016 20:22 WIB