Antarajabar.com - Bulog Divre Jabar menaikan target penyerapan beras petani 650 ribu ton pada 2016 atau meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 550 ribu ton.
"Target penyerapan beras 2016 terkendala kekeringan di sejumlah daerah, namun pada 2016 optimistis bisa merealisasikan penyerapan 650 ribu ton," kata Kepala Bulog Divre Jabar Alop Affandi pada sosialiasi pengadaan, kemitraan dan "on farm" di Bandung, Selasa.
Menurut dia, optimistis penyerapan sebesar itu, menurut Alip berdasarkan musim yang kembali normal tahun depan serta adanya perbaikan infrastruktur yang memungkinkan pengairan mendukung bagi tanaman padi.
Terutama perbaikan infrastruktur seperti irigasi dan bendungan yang mendapat fokus perbaikan dari pemerintah dipastikan memberikan dampak bagi produktifitas pertanian di Jabar.
"Tahun 2015 meski terkendala kemarau panjang, dan kekeringan di mana-mana Bulog Jabar bisa melampaui prognosa awal, meski untuk 550 ribu ton masih belum kena," katanya.
Lebih lanjut ia menyebutkan telah menyiapkan strategi untuk penyerapan 2016. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja Sub Divre di daerah dan juga kerja sama dengan 400-an mitra Bulog yang tersebar di Jawa Barat.
"Selama ini kami sangat mengandalkan penyerapan melalui mitra, ada 400-an mitra di Jabar. Kita sudah bisa melakukan pemetaan dan mengedukasi petani untuk bermitra dengan Bulog untuk menjual beras atau padinya," kata Alip.
Secara khusus, Bulog Jabar melakukan penandatanganan komitmen target pengadaan beras dengan Sub Divre Dolog di tujuh wilayah di Jabar yakni Subdivre Bandung, Cianjur, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Ciamis.
Penandatanganan komitmen target itu disaksikan oleh Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu di Graha Sativa Bulog Jawa Barat. Hadir pada kesempatan itu Ketua KTNA serta sejumlah mitra Bulog dari sejumlah daerah di Jabar.
Selain itu, menurut Alip pihaknya juga melakukan komitmen dan fakta integritas untuk pengadaan beras petani di Jabar untuk mempertahankan standard dan kriteria beras medium Bulog sehingga memiliki kualitas dan bisa tahan lama dalam penyimpanan di Bulog.
"Komitmen untuk pemenuhan standard mutu beras itu kami selalu ingatkan, dan Bulog komitmen tidak akan melakukan penyerapaj beras di bawah standard," kata Alip Affandi menambahkan.