Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (Wamen LH/Waka BPLH) Diaz Hendropriyono mengungkapkan bahwa sangat penting volume sampah ke Sarimukti dikurangi, khususnya sampah organik.
"Saya dengar dengar dari Pak Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, ini sudah melebihi kapasitas. Sekarang bagaimana caranya yang penting sampah masuk ke Sarimukti dikurangi," kata Diaz di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Baca juga: DPRD Jabar: Perluasan TPA Sarimukti kurangi hutan dan rusak lingkungan
Setelah itu, Diaz mengatakan harus ada berbagai solusi penyelesaian dengan teknologi, seperti methane capture, yakni teknologi yang digunakan untuk menangkap gas metana hasil pembakaran limbah yang biasanya sawit.
"Atau dengan inovasi-inovasi yang lain. Kita juga akan lihat apakah yang kita lakukan di Bantar Gebang bisa dilakukan di Sarimukti," ucapnya.
Saat ini di Bantar Gebang telah ada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang menjadi proyek percontohan pengolahan sampah menjadi sumber energi terbarukan.
Fasilitas tersebut dapat memproduksi listrik sebesar 750 kWh dengan menyerap 100 ton sampah yang bersifat dapat terbakar seperti plastik, styrofoam, dan sampah kayu dalam sehari.
"Saya dengar dengar dari Pak Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, ini sudah melebihi kapasitas. Sekarang bagaimana caranya yang penting sampah masuk ke Sarimukti dikurangi," kata Diaz di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Baca juga: DPRD Jabar: Perluasan TPA Sarimukti kurangi hutan dan rusak lingkungan
Setelah itu, Diaz mengatakan harus ada berbagai solusi penyelesaian dengan teknologi, seperti methane capture, yakni teknologi yang digunakan untuk menangkap gas metana hasil pembakaran limbah yang biasanya sawit.
"Atau dengan inovasi-inovasi yang lain. Kita juga akan lihat apakah yang kita lakukan di Bantar Gebang bisa dilakukan di Sarimukti," ucapnya.
Saat ini di Bantar Gebang telah ada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang menjadi proyek percontohan pengolahan sampah menjadi sumber energi terbarukan.
Fasilitas tersebut dapat memproduksi listrik sebesar 750 kWh dengan menyerap 100 ton sampah yang bersifat dapat terbakar seperti plastik, styrofoam, dan sampah kayu dalam sehari.