Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang bergerak mendatar menjelang rilis inflasi Indonesia periode Oktober 2024.
IHSG dibuka menguat 1,75 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.571,60. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,20 poin atau 0,02 persen ke posisi 924,42.
IHSG dibuka menguat 1,75 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.571,60. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,20 poin atau 0,02 persen ke posisi 924,42.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024), yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Oktober 2024.
Realisasi kinerja keuangan sejumlah perusahaan blue chip, khususnya bank yang relatif solid pada kuartal III-2024 nampaknya belum mampu meredam aksi jual.
Selain itu, pelaku pasar masih mengantisipasi pengumuman hasil review MSCI pada 7 November 2024.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024), yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Oktober 2024.
Realisasi kinerja keuangan sejumlah perusahaan blue chip, khususnya bank yang relatif solid pada kuartal III-2024 nampaknya belum mampu meredam aksi jual.
Selain itu, pelaku pasar masih mengantisipasi pengumuman hasil review MSCI pada 7 November 2024.
Dari mancanegara, data lowongan pekerjaan JOLTS pada September 2024 secara tidak terduga turun, yang mana lowongan pekerjaan, sebagai ukuran permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7.443 juta pada akhir September 2024, atau level terendah sejak Januari 2021.
Adapun, fokus utama para pelaku pasar tetap pada pemilu presiden AS, yang mana Trump dan Harris masih bersaing ketat. Dari regional, China akan merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufacturing untuk periode Oktober 2024 pada Kamis.
Proyeksinya PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi menjadi ekspansif. Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia.
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini konsensus menilai bahwa BoJ masih akan kembali menahan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar jelang rilis inflasi dalam negeri