Dia mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa khawatir karena BKS masih enggan untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Meski sudah terkena COVID-19, BKS tetap melanjutkan aktivitas kerjanya tanpa henti.
Atas desakan Luhut, akhirnya Menhub saat itu bersedia untuk dirawat di rumah sakit. Luhut terus memantau kondisi Menhub dan bahkan berkoordinasi dengan dokter yang merawat di RSPAD.
"Saya bilang, eh Bud, saya ngomongnya, ngomong tentara sudah. Saya tidak pakai mas-mas lagi. Karena saya mau paksa dia ke rumah sakit. Saya bilang pergi kau ke RSPAD, kau tidak usah kerja lagi, cukup itu. Masuklah beliau ke rumah sakit, dan untung beliau masuk ke rumah sakit," ucap Luhut.
Namun, ketika Menhub masuk rumah sakit, Luhut mengaku kaget karena dokter di RSPAD menyampaikan bahwa kondisi BKS sangat kritis.
Luhut mengaku berusaha keras memastikan agar perawatan terbaik diberikan kepada Menhub.
"Saya bilang (ke dokter RSPAD), pokoknya cari (obatnya) harus selamat kawan itu, gitu'," tutur Luhut.
Luhut mengakui bahwa ia merasa cemas dengan kondisi BKS yang sempat dianggap sangat lemah. Namun, Luhut tetap memberikan dorongan dan berharap Menhub bisa melewati masa kritis tersebut.
Setelah beberapa minggu menjalani perawatan intensif, dokter RSPAD akhirnya mengabarkan bahwa BKS telah berhasil melewati masa kritis dan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.