Pernyataan dari misi permanen Lebanon untuk PBB, yang disiarkan oleh kantor berita resmi negara itu, menyatakan bahwa pengaduan tersebut mengecam "agresi Israel terhadap kedaulatan Lebanon dan serangan pasukannya ke dalam perbatasan Lebanon" sejak malam 1 Oktober.
Israel meluncurkan operasi darat di Lebanon selatan, dengan beberapa pejabat mengatakan bahwa operasi itu untuk membangun zona penyangga keamanan yang akan berlangsung selama beberapa pekan.
Tentara Israel kemudian mengumumkan kematian prajurit pertamanya selama serangan darat tersebut.
Pada Kamis, Hizbullah melaporkan bahwa mereka berhasil menggagalkan enam upaya penyusunan oleh Israel di Lebanon selatan.
Misi Lebanon menyatakan bahwa Israel melanggar batas demarkasi Blue Line yang ditetapkan pada tahun 2000 dan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang diadopsi pada 2006.
Resolusi tersebut menuntut penghentian penuh permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona antara Blue Line dan Sungai Litani, yang bebas dari kelompok bersenjata kecuali Angkatan Bersenjata Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pengaduan tersebut mencatat bahwa Israel telah mengerahkan pasukan militer, tank, dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.
Pasukan Zionis itu juga menargetkan warga sipil, pekerja bantuan, dan jurnalis, serta secara membabi buta menembaki kota-kota dan desa-desa dengan lebih dari 8.570 serangan.
Citra satelit ungkap kerusakan Pangkalan Udara Nevatim Israel yang terkena rudal Iran
Jumat, 4 Oktober 2024 13:23 WIB