“Hanya beberapa daerah di Indonesia yang masih melestarikan teknik ini, dan Ciwaringin adalah salah satunya. Pohon mahoni menjadi salah satu sumber pewarna alami yang menghasilkan warna merah khas pada batik Ciwaringin,” katanya.
Sementara itu dalam keterangannya, Miss Sarah mengaku kagum dengan proses pembuatan batik khas Ciwaringin yang sepenuhnya menggunakan pewarna dari tumbuhan.
Dia menilai bahwa penggunaan pewarna alami memberikan nilai tambah bagi batik tersebut, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
“Saya terkesan dengan cara para pembatik Ciwaringin menjaga kelestarian alam melalui penggunaan pewarna dari tumbuhan. Ini tidak hanya indah, tapi juga memberikan nilai tambah pada batik itu sendiri,” ujar Sarah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disbudpar Cirebon kenalkan batik khas Ciwaringin ke turis asing