"Masyarakat ini tidak bisa beraktivitas seperti biasa, misalnya tidak bisa memasak di rumah, dan sebagainya, oleh karena itu kita harus pikirkan, dia harus bisa makan," kata Barnas.
Ia menambahkan bencana gempa bumi itu tidak bisa diprediksi sebelumnya karena bisa terjadi kapan saja, sehingga masyarakat harus selalu waspada.
Terkait data kerusakan akibat gempa, kata dia, saat ini masih terus diperbaharui data kerusakannya yang selanjutnya data itu akan menjadi dasar pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam mengatasi dampak bencana tersebut.
"Nanti data menyusul, tapi kawan-kawan sudah melihat, bahwa banyak rumah yang rusak berat, tentu ini harus mendapatkan perhatian yang cepat, tepat, dan tuntas," katanya.
Sementara itu, data yang dihimpun BPBD Garut menyebutkan laporan sementara ada 233 unit rumah, 10 fasilitas pendidikan, enam fasilitas ibadah yang rusak tersebar di 17 desa, enam kecamatan yakni Kecamatan Pasirwangi, Sukaresmi, Tarogong Kaler, Cibiuk, Cisurupan, dan Samarang.
Baca juga: Bupati Garut sebut bangunan rumah di jalur gempa Sesar Garsela harus kokoh
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Bupati Garut tetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi
Pj Bupati Garut menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi
Kamis, 19 September 2024 5:19 WIB